Kota Bekasi (22/07/2022) - Mahasiswi Universitas Diponegoro telah melaksanakan program kerja monodisiplin berupa kegiatan psikoedukasi dengan tema "peran penting ayah bagi pengasuhan anak" di Posyandu RW 25, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Fatherless atau father absence (ketiadaan ayah) dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana figur ayah tidak hadir dalam proses pengasuhan anak.
Makna fatherless bukan berarti kehilangan ayah dalam artian meninggal, melainkan ayah tidak hadir baik secara fisik ataupun psikologis dalam pengasuhan anak atau proses perkembangan anak. Hal ini tentunya menimbulkan kekosongan psikis atau emosional pada anak dan anak tumbuh dengan masalah perilaku atau lainnya.
Indonesia sendiri merupakan fatherless country atau negara tanpa peran ayah tertinggi ke-3 di Dunia. Fenomena fatherless ini marak di Indonesia, namun tidak disadari oleh masyarakat.
Hal ini dipengaruhi oleh adanya budaya lokal, khususnya di Indonesia sendiri. Dimana adanya pandangan bahwa laki-laki itu tidak pantas mengurus anak, persoalan rumah tangga, ataupun mengurus pengasuhan anak.
Namun, seiring berjalannya waktu, fenomena ini akan semakin sulit untuk ditangani karena kebutuhan materil masyarakat modern yang makin bertambah sehingga kesibukan bekerja menjadi sebuah prioritas hidup demi mengejar segala target yang berkaitan dengan materil.
Tentunya hal ini berdampak pula pada berkurangnya waktu dan juga kualitas antara ayah dengan anaknya. Untuk itu, mahasiswa menyelenggarakan kegiatan yang bertemakan peran ayah bagi pengasuhan anak.
Kegiatan dilakukan dengan pemaparan materi mengenai fenomena fatherless, penyebab mengapa di Indonesia merupakan fatherless country, pengertian dari fatherless itu sendiri, dampak fatherless, peran ayah dalam keluarga, dampak keterlibatan ayah bagi anak, dan tips kegiatan yang dapat dilakukan ayah bersama dengan anaknya. Kegiatan selanjutnya adalah sesi quiz untuk mengetahui seberapa paham masyarakat terkait materi yang diberikan.