Lihat ke Halaman Asli

Syifa Annisa

Mahasiswa

Dampak Pemboikotan Produk Unilever terhadap Perekonomian Indonesia

Diperbarui: 4 Januari 2024   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pinterest.com/pin/805792558354213982/

Aksi ini dipicu oleh isu politik dan sosial, seperti isu terkait israel yang menjadi sasaran baoikot beberapa di negara. Boikot ini sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terkait isu Israel, bertujuan untuk menekan perekonomian perusahaan yang diduga mendukung dalam isu tersebut. Namun ini juga dapat berdampak pada omzet dan kinerja perusahaan yang bersangkutan secara keseluruhan, yang menglibatkan penurunan nilainya di pasar saham. Dampak aksi boikot ini membuat saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami penekanan dan telah terpangkas lebih dari 25% sejak awal tahun.

Boikot produk Israel telah menjadi topik kontoversial dan ini mempengaruhi prilaku investor, yang dapat mempengaruhi kepercayan investor terhadap perusahaan dan kesediaan untuk menginvestasikan uangnya di perusahaan tersebut, dan berdampak pada harga saham. Indonesia adalah salah satu negara yang terpengaruh dampak perekonomian akibat pemboikotan produk unilever. Di Indonesia sendiri memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak, hal ini langsung berdampak pada sektor tenaga kerja.

Aksi pemboikotan terhadapa produk unilever telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha retail karena terjadinya penurunan penjualan barang konsumen, dan ini membuat omzet menuruh hingga 50%. Hal ini sangat dirasakan pada tenaga kerja dan pelaku ekonomi local. Citra merek (brand image) sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, konsumen cenderung memilih citra yang baik dan terkenal di pasaran.

Dengan demikian, pemboikotan terhadap produk Unilever telah memberikan dampak signifikan pada perekonomian negara Indonesia, terutama dalam industri konsumen dan kinerja perusahaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline