Lihat ke Halaman Asli

Teori Belajar Kognitif, Metakognitif, dan Pendekatan Konstruktivisme

Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif lebih menekankan pada proses belajar yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Belajar kognitif memandang belajar sebagai proses memfungsikan unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Secara sederhana, kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah. Dengan berkembangnya kemampuan kognitif ini akan memudahkan anak menguasai pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga anak mampu menjalankan fungsinya dengan wajar dalam interaksinya dengan masyarakat dan lingkungan sehari-hari.

Teori Belajar Metakognitif

Metakognitif adalah kemampuan untuk menyadari dan mengontrol proses berpikir, serta memahami cara berpikir sendiri. Metakognitif juga dapat diartikan sebagai kesadaran akan apa yang diketahui dan tidak diketahui, serta bagaimana mengontrol dan menyesuaikan perilaku. Proses berpikir yang sangat menentukan kegiatan pembelajaran, membuat peserta didik wajib memiliki kemampuan berpikir. Tentunya terkait dengan materi pelajaran yang sedang dipahami bersama, dalam hal inilah contoh metakognitif dibutuhkan.

Pendekatan Konstruktivisme

Kontruktivisme merupakan teori yang bila mana seseorang tidak mengkontruktiviskan pengetahuan secara aktif, meskipun ia berumur tua akan tetap tidak akan berkembang ilmu pengetahuannya. Proses belajar kontruktivistik secara konseptual proses belajar jika dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar kedalam diri siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada pemuktahiran struktur kognitifnya. Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi rosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari pada fakta-fakta yang terlepas-lepas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline