Lihat ke Halaman Asli

Syifa Ann

TERVERIFIKASI

Write read sleep

Suatu Hari Sebelum Bangau Lompat ke Api

Diperbarui: 23 Oktober 2018   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Shutterstock

1:
Pada suatu riuh-rendah remah hari
Bising kicau mengetuk kepalamu yang bulat
Ada bangau hendak patahkan sayapnya sendiri
Benamkan diri ke api

2:
Disisa Sabtumu yang mendadak biru,
Sore itu
Kamu dipaksa membuat pilihan;
Antara peduli atau mengacuhkan
Lalu berdamai dengan kelu;
Bahwa dalam kenyataan
Kewarasan seringkali berpulang
Hanya pada buku;
dan petuah Ibu

3;
Jelas dia takkan begitu,
kata Ibu.
Tidak akan dengan sengaja,
kalau menurut buku.

4;

Minggu pagi sehabis malam tadi
Setelah mendung setega itu menyusup,
merinaikan gerimis di matamu
Kau temukan bangau itu masih hidup
Sayapnya masih utuh
Dia belum lompat ke api
Atau mengantar nyawa ke Perbatasan
Menunggu dipeluru pemburu
Seperti inginnya yang kemarin

5;

Di kepalamu yang masih bulat itu;
Hujan duka padam seketika
Ada Syukur yang kemudian meledak
Satu doa dikabulkan! Hore..
Tuhan sedang baik hati
Lalu kau melonjak seperti anak kecil
Membuncah di dadamu;
NamaNya, Maha Cinta
Sebaik-baik penjaga;
Tempat berserah usaha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline