Lihat ke Halaman Asli

Syifa Ann

TERVERIFIKASI

Write read sleep

Twitter dan Desingan Maut dari Palestina

Diperbarui: 18 Desember 2017   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

Dunia marah dan mengecam pengakuan sepihak Presiden AS Donald Trump terhadap kota Jerusalem sebagai Ibukota Israel. Padahal sebelumnya, wilayah Jerusalem Timur di mana terdapat Masjid Al Aqsha adalah Ibukota Palestina dan Wilayah Jerusalem lainnya ditetapkan oleh PBB dalam status Quo sebagai warisan peradaban dunia dan kota suci tiga agama; Islam, Nasrani dan Yahudi.

Tata kelola Jerusalem berada dibawah pengawasan PBB. Artinya tidak ada suatu apapun atau siapapun yang berhak mengklaim Jerusalem Secara sepihak, kecuali Jerusalem Timur yang berdasarkan Perjanjian Oslo tahun 1993 ditetapkan sebagai Ibukota Palestina berdasarkan kesepakatan damai antara Front Pembebasan Palestina (PLO) dan pihak Israel yang diprakarsai oleh mantan presiden Amerika Serikat Bili Clinton.
**
Pasca pengakuan Sepihak Amerika melalui Donald Trump terhadap Jerusalem sebagai Ibukota Israel, tak pelak memicu reaksi keras dunia Internasional dan otomatis kemarahan warga Palestina sebagai orang-orang yang terdampak langsung. Perang dan gelombang kekerasan pun tak dapat dielak dari kedua belah pihak--baik Palestina atau pun Israel; dan setiap ada perang, jatuh korban dan kematian seperti menjadi sebuah keniscayaan, harga nyawa menjadi begitu murah saat perang.

Tak hanya di dunia nyata, desing kematian dari bumi Palestina juga menyeruak lewat dunia maya. Melalui media sosial twitter, desing kematian itu seolah menghujani pembaca. Setiap harinya beberapa warga Palestina khususnya di jalur Gaza mewartakan kondisi Palestina melalui twitter. Jurnalisme warga seolah berkembang di Gaza melalui media sosial berlambang burung biru itu. Perang, serangan Israel, insiden pelemparan roket baik oleh Hamas maupun Israel hingga hujan kematian--orang-orang palestina yang terbunuh di Gaza menjadi topik yang paling dominan diwartakan warga Palestina setiap harinya, yang terkadang memiriskan hati membacanya. Horror perang itu tersaji nyata lewat lini masa menembus belahan dunia lewat 280 karakter di twitter! Contohnya dapat dilihat pada beberapa Capture berikut ini.

Warga palestina diserang oleh Israel Hingga Tewas Sumber Twitter Reporter BBC di Gaza @TylerDurden

Sumber: Twitter Tyler Durden

tangkapan layar dari cuitan @georgegalloway

Hujan kematian diwartakan baik oleh warga palestina biasa, watawan Palestina, hingga aktivis poilitik Palestina. Mau contoh lain? Carilah kata 'Palestinian Killed' atau 'Gaza Killed' di kolom pencarian twitter. Ada lebih banyak tweet-tweet bernada serupa yang akan anda temukan. dan sekarang ini tweet-tweet horror semacam itu semakin menjadi pasca insiden Jerusalem, bahkan dulu sempat ada sebuah akun twitter dengan nama @KilledByIsrael yang isinya mencatat nama-nama warga Palestina terbunuh akibat serangan Israel. meski sekarang akun twitter tersebut juga sudah tidak memperbarui datanya. Entah; mungkin pemilik akun twitter tersebut sudah ikut jadi korban dalam serangan.  

Sumber: Twitter Killed by Israel

Apapun itu, adalah sangat mengerikan ketika  Anda membuka lini masa dan beberapa detik kemudian matamu menangkap lewat kata-kata bahwa di belahan dunia lain ada nyawa manusia melayang akibat terbunuh 5 atau 10 menit yang lalu, seperti ini misalnya. 

Orang Palestina Ditembak Israel Beritamya menyebar melalui twitter Dok Akun Twitter @LisaGorish

Miris.Twitter dan celah barisan pertahanan warga Palestina barangkali menjadi bahan  tersendiri yang menarik dikaji bagi siapapun yang ingin meneliti tentang Timur Tengah. Diatas semua nuansa horrornya, desingan kematian dari Palestina yang menjejak lewat lini masa telah memberikan pelajaran pada kita dan dunia bahwa perang tak pernah menyisakan apa-apa kecuali jasad yang tinggal nama, debu dan tidur yang terganggu! 

Bahan bacaan: 

Jalur Gaza, Tanah Terjanji, Intifada dan Pembersihan Etnis: Trias Kuncahyono; 2010.

Salam Kreatif




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline