Lihat ke Halaman Asli

Syifa Ann

TERVERIFIKASI

Write read sleep

6 Hal yang Harus Dipahami Anak SMA Soal Nulis Di Kompasiana

Diperbarui: 10 Agustus 2017   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

Seiring perjalanannya, Kompasiana telah dan terus menjadi tempat belajar yang baik untuk banyak orang dalam mengasah kemampuan menulisnya. Bahkan tak jarang Kompasiana juga digunakan oleh tenaga pendidik untuk membiasakan budaya menulis kepada para anak didiknya. Setelah beberapa waktu lalu, laman terbaru web Kompasiana diramaikan oleh rombongan mahasiswa yang posting tugas kuliahnya di Kompasiana, sekarang giliran anak-anak SMA beramai-ramai posting tugas ospeknya di Kompasiana. di satu sisi hal ini tentunya jadi langkah yang baik untuk membiasakan budaya menulis sejak masa sekolah. Tapi disisi lain, fenomena ini menjadi ladang "uji sabar" bagi pembaca umum dan tim konten Kompasiana.

Kebanyakan Siswa SMA yang posting tugas ospeknya di Kompasiana belum bisa menulis dengan gaya pop, judul yang nyaris serupa juga isi yang nyaris sama antara satu siswa dengan siswa lainnya.

screenshot-2017-08-04-09-49-44-5983e1138e63fc07287f91f2.jpg

Anak SMA Berlatih menulis di Kompasiana, Dik hal-hal ini yang harus kalian cerna!

1. Perbanyak Baca Kompasiana!

Dik, sebelum kalian posting tugas di Kompasiana, akan sangat baik jika kalian sudah terbiasa sebelumnya membaca Kompasiana. Supaya punya gambaran, seperti apa dan bagaimana Kompasiana itu, bagaimana tulisan yang bisa masuk headline dan artikel pilihan? Semua gambaran itu bisa kalian dapatkan ketika kalian terbiasa membaca Kompasiana, bahkan kalau mau aktif berinteraksi, kalian bisa tahu lebih dalam tentang Kompasiana.

Jangan ujug-ujug ketika ada tugas menulis dari guru, baru kalian datang serombongan, bikin banjir Kompasiana dengan judul dan isi tulisan yang nyaris sama. Kalau cara itu yang kalian lakukan, percaya deh, akan sangat membosankan bagi pembaca umum untuk membaca judul dan isi tulisan yang nyaris sama dalam waktu berdekatan. Ingat, Kompasiana bukan web portal punya sekolahmu, jadi yang baca tulisanmu bukan hanya guru dan teman-temanmu tapi pembaca umum. Jadi niatkan tulisanmu agar bisa diterima oleh pembaca umum. Semua itu proses, dan akan lebih mudah jika kamu membiasakan diri berinteraksi dengan sesama Kompasianer.

2. Pahami Bahwa Menulis itu Proses, Bukan Masak Mie Instan!

Salah satu kendala yang dialami penulis pemula adalah kesulitan menyusun kata menjadi kalimat dan Paragraf yang padu. Gakpapa Dik, Semua itu proses, kita semua mengalami itu di tahap-tahap awal menulis. Tapi.. Manusia bisa berkembang, nikmati saja prosesmu, nanti lama-lama gaya bahasamu akan melentur. Asal kuncinya Konsisten dan mau belajar. Ingat Menulis itu proses, belajarnya butuh waktu, bukan seperti masak Mie Instan yang 5 menit matang. Untuk bisa menulis jangan lupakan satu jurus: Baca. Sering-seringlah baca apa saja.

3. Menulis Bukan untuk Tugas Semata!

Jujurlah Dik, siapa yang terpaksa bikin akun di Kompasiana karena tugas? Lalu setelah preode tugas selesai lalu menghilang dan gak balik-balik lagi, akunnya gak pernah diisi lagi? Jangan begitu! Cobalah bertahan lebih lama dari preode tugasmu dan kamu akan banyak belajar dan mendapatkan banyak hal dari Kompasianer dan Kompasiana. Kalian akan temukan kalau KompaHsianer dan tim Kompasiana itu.. Pengertian tanpa kata-kata!  :)

Gak percaya? Yuk coba rasakan sendiri. Caranya? Coba bikin portofolio di luar dari tugasmu, dan kamu akan tahu :)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline