Lihat ke Halaman Asli

Syifa Ann

TERVERIFIKASI

Write read sleep

Kilas Balik Tragedi Tsunami di Tanah Serambi dalam Catatan Kompasianer

Diperbarui: 26 Desember 2018   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Saat Tragedi Tsunami melanda Aceh 12 Tahun Silam Foto: Metrotvnews.com (Dok Arsip KPI Pusat)

26 Desember 2004, Aceh diguncang gempa bumi 9 Sekala Rifter yang diikuti gelombang Tsunami. Air bah melanda Pantai Barat Aceh, Semenanjung Malaysia, Srilanka, hingga Pantai Timur Afrika.

Ribuan bangunan hancur, ratusan ribu orang terdampak menjadi korban, Aceh ditetapkan sebagai wilayah terparah terdampak Tsunami, banyak warga Aceh yang terpaksa diungsikan, banyak orang kehilangan keluarga dan mata pencaharian.

Bencana itu bak ombak gulung yang melarung kehidupan dan harapan bagi para korban, terutama di Tanah Rencong. Kini, 26 Desember 2016, badai gempa itu genap selusin dalam tahun usianya. 12 tahun sudah luka menganga, 12 tahun sudah badai itu mengeja banyak cerita kebanyakan pilu. Selama itu pula Aceh terus belajar pulih dari trauma pasca bencana.

12 tahun pasca tsunami menjejak tanah Serambi Mekah, dulu memang Aceh sempat luluh lantah, kini apa yang tersisa? Banyak kisah dan kesan terekam dalam tulisan. Mari Menyusuri Kembali Jejak Tsunami di Tanah Serambi dalam Catatan dan Ingatan Kompasianer.

1. (Sepenggal Kisah Tsunami Aceh 2004) Suatu Ketika Dalam Hidupku

Aulia/ Khaisya sedang menjemur pakaian di lantai 2 rumah kos nya ketika gempa pertama sebelum Tsunami mengguncang Aceh pada minggu pagi 26 Desember 2004 Silam. Mulanya Khaisya mengabaikan gempa pertama yang terjadi dan melanjutkan menjemur, namun semakin lama getaran gempa semakin kuat. Khaisya memilih turun karena dicari dan disuruh temannya.

Sesampainya di lantai bawah, Khaisya merasakan getaran gempa 2 kali lebih kuat dan ia melihat banyak tetangganya yang kalut bahkan terduduk di atas aspal. Khaisya takut kalau rumah kos nya ambruk, ia pun segera berlari ke arah tangga. Di tangga, Khaisya hampir jatuh tersungkur. Terombang-ambing membentur dinding tangga dan nyaris terpental ke bawah.

"Semua bangunan bergoyang, seakan mau runtuh. Gempa belum juga berhenti, aku pening dan mual. Beberapa menit kemudian gempa reda, tapi air laut naik!" Papar Khaisya dalam tulisannya.

Pengalaman sekali seumur hidup yang menegangkan, untuk cerita selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut.

2. Kisah Istri Da'i Korban Tsunami yang Mayatnya Ditemukan Tetap Tertutup Hijab

Banyak kisah-kisah ajaib yang terjadi dibalik bencana Tsunami nan Maha dahsyat itu, salah satunya dituturkan Kompasianer Gunawan berdasarkan penuturan temannya. Sang teman kehilangan istrinya untuk selama-lamanya ketika tsunami terjadi. Awalnya setiap mayat yang ditemuinya tak menunjukkan tanda-tanda dia menemukan mayat istrinya. Antara harap dan cemas, Sang kiyai berharap istri tercinta bisa selamat.

Di antara puing-puing rumah, beliau akhirnya menemukan sesosok mayat wanita terbungkus purdah sejenis pakaian wanita bercadar sempurna. Dia yakin itu mayat istrinya. Dengan jantung berdegup kencang ia buka cadar wanita itu dan sejurus teriakannya membuncah, mayat itu adalah istri tercintanya yang sampai meninggal pun, auratnya tetap tertutup hijab.

Sebuah pengalaman ajaib dan tuturan yang menarik, untuk cerita selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut.

3. Mengulas Serpihan Tsunami Aceh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline