Lihat ke Halaman Asli

Syifa Ann

TERVERIFIKASI

Write read sleep

Tuan Hantu yang Meratap Masa Lalu

Diperbarui: 17 Mei 2016   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

-

Pada sebuah kota di mana gelap lekas datang
Sebuah nama ternoda cemar
Dari hasrat yang dirajut samar
Dengan tinta kebencian
Oleh lelaki tua yang melupa
Di mana baju malunya

Sosok renta merajut dendang luka
Berjalan di tengah kota
Dengan tubuh telanjang seluruhnya
Berdua dengan anjingnya

Anjing dalam tali kekang
Mengeja rintih panjang
Sementara sang tuan
Berteriak penuh marah
Mengutuk hidup pada tempurung ratapan

Bongkah badan itu bernama tuan hantu
Ia ditinggal banyak hal
Ditinggal pulang kenang
Ditinggal pergi puisi
Ditinggal gadis pemimpi
Pergi mencari yang lebih pasti
Tersisa ia tersia bersama usia senja
Kepayahan mengurusi diri dan nafsu sendiri

Saban hari,
Seperti terlihat kemarin juga hari ini
Pria tua di sudut yang sama
Meracau diiringi gonggong anjingnya
Tanpa tubuh berbungkus sehelai baju

Hantu yang meratap masa lalu
Dikenang dalam empat kata
Setan tua nan gila
Menembus aksara
Membawa serta hewan piara

Suatu hari di bulan Mei
Ada hantu yang diusir dari surga
Mengamuk di bumi manusia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline