Lihat ke Halaman Asli

Syifa Ann

TERVERIFIKASI

Write read sleep

Ode Bagi Rasa Jakarta

Diperbarui: 28 Februari 2016   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duh Jakarta..

Kala air langit turun meracau semalaman
Banjir datang kemudian
Jakarta menjelma kota paling tabah
Menjamu tamu banjirnya
Layaknya teman lama

Jakarta...
Pada pengelola, Ibukota dipercayakan
Ketika mayoritas warganya menjatuhkan pilihan
Namun...
Imbas rinai seharian
Lalu timbul genangan
Jakarta menjadi peyorasi
Serupa anak nakal
Tak seorang mau menimang

Ke Jakarta air bah kembali datang
Para petinggi berang
Lempar perkara salah kelola
Banyak kata disetor ke media
Tingginya curah hujan
Jadi frase pembelaan

Duh Jakarta..
Jika saja dia manusia
Mungkin sudah menjerit sekerasnya
Atau menulis puisi kalau bisa

Oh Jakarta..
Ibukota renta
Dituntut tampil muda mempesona
Merias diri layaknya etalase negara

Jakarta..
Bak lengan penuh pemakluman
Pada anak-anaknya
Yang kebanyakan pelupa
Tinggal lama tanpa mengurusnya

Jakarta..
Kota yang mewakafkan dirinya
untuk selalu dibilang salah:
Salah urus, salah tata, salah kelola
Kemudian berkata..
Tidak apa-apa

Jakarta..
Dibalik riuh, riang dan gemerlapnya
Tersimpan tanah yang dahaga
Akan sebuah jaga
Untuk diurus berhias kepedulian dan cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline