Lihat ke Halaman Asli

Syifa Ann

TERVERIFIKASI

Write read sleep

Kamu dan Dialog Tunggu di Hari ke Duabelas

Diperbarui: 28 Oktober 2015   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

: Duabelas kali matahari terbit dan tenggelam dan kamu masih bertahan merapatkan diri pada dermaga percaya.

Ah kuperhatikan kamu sejak duabelas hari yang lalu merenda tunggu disitu menolak menyerah untuk rebah pada kalah itu bukan tipikalmu: sejak dulu, kutahu kamu keras seperti anak kecil Kamu percaya semua hal itu mungkin, kamu mencoba dan mencoba hingga batas tertentu semua orang disekitarmu heran bahkan jengkel dengan kenaifanmu dan menganggapmu kurang ilmu hidup; mau saja mencoba yang tak mungkin.

Ah sini kuberitahu satu hal: Mereka hanya tidak punya semangat itu dalam diri mereka sendiri sementara kamu masih punya meski aku tak tahu itu tersisa pada kadar berapa, namun jagalah itu, kejarlah harapanmu, tunggulah apa yang kau rasa pantas untuk ditunggu. Berkacalah pada jadwal bus kota, meski tak selalu tepat waktu, bus itu akhirnya datang juga dan orang-orang tetap menunggu.

Kamu yang sejak duabelas hari lalu menyulam sabar pada perca percaya sementara tunggu kembali menguji kamu dengan satu kata: proses. Mungkin banyak yang bertanya kenapa tidak memulai baru, untuk apa menjadi lapuk dimakan tunggu?

Ah! Enak saja mereka berkata sebab mereka tak ikut dalam dinamika. Dipikir memulai baru akan semudah itu? Tidak! Perosesnya akan lebih memakan waktu. Itu selalu jawabmu, baik, sudahkah kukatakan kalau kamu seperti anak kecil yang menganggap semuanya selalu bisa diatasi dan sederhana? 

”Ya setidakanya kesederherhanaan itu lebih baik dari keluhan kan?" Katamu.

Ah! Itu yang aku suka semangatmu selalu menyala,

"Kalau Optimisme saja tidak punya mau modal apa? Hidup ini tentang optimisme dan keberanian", tambahmu.

Ya dan kamu punya keberanian itu. Berani untuk menyalakan harap dalam tunggu.

Teruskan langkahmu Selesaikanlah apa yang telah kamu mulai!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline