Lihat ke Halaman Asli

Islam Masuk, Tumbuh, dan Berkembang di Indonesia

Diperbarui: 8 September 2022   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang masuknya Islam ke Indonesia, tentunya kita akan membicarakan beberapa hal, seperti; siapa yang membawa Ispam ke Indonesia?, dari negaramana Islam dibawa ke Indonesia?, atau kapan Islam masuk ke Indonesia. Pertanyaan-pertanyaan tersebur menimunculkan banyak teori dan pendapat. Teori-teori tersebut adalah:

  • Teori Makkah:

Teori Makkah meruapakan teori yang dianggap paling shohih oleh para sejarawan. Teori ini cenderung dikenal dengan teori Makkah oleh prof HAMKA.  Thomas W. Arnold, Nuqaib al-Attas dan lain-lain. Teori ini menyebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 M. Bahkan HAMKA secara tegas mengatakan bahwa Islam masuk ke Indoensia pada tahun 674 M. Islam dibawa oleh para pedagang dari Arab.  Menurut teori ini, tempat yang pertama kali di datangi oleh oedagang tersebut adalah di Barus Tapanuli Tengah Sumatera Utara dan dibuktikan dengan ditemukam banyaknya makam-makan bertulisan bahasa Arab pada tahun 670an M. Pada tahun 2017 lalu, kota Barus dinobatkan sebagai 0 KM perabadan Islam di Indonesia. 


  • Teori Gujarat

Teori ini diperkenalkan oleh Prof. Cristian Snouck Hurgronje. Akan tetapi yang mengemukakan teori ini pertama kali adalah J.Pijnapel. Menurutnya Islam masuk ke Indonesia di bawa oleh orang Gujarat dan pada abad ke 13. Teori ini membantah reori Makkah. Menurut teori ini orang Arab yang datang ke Indomesia pada abad ke 7 mereka murni hanya berdagang dan tidaklah membawa serta menyebarkan Islam. Akan tetapi orang Gujarat lah yang menyebarkan Islam ke Indonesia dan terjadi pada abad ke 13  Pedagang Gujarat tersebut menyebarkan Islam melalui interaksi sosial kepada penduduk lokal dan pedagang lokal selama ainggah dan menanti angin musim. 


  • Teori Persia.

Teori ini dikemukakan oleh Prof. Husein Djajadiningrat. Beliau adalah seorang sejarawan dari Banten. Menurut teori ini Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7. Teori ini lebih kepada kesamaan akulturasi atau Budaya keislaman di Indonesia dengan di Persia Iran.  Seperti: perayaan malam 1 syuro, perayaan 10 Muharam, kesamaan tokoh sufi yaitu Syekh Siti Jenar dengan al-Hallaj, kesamaan penyebutan bacaan (pada shorof) yaitu jer (Jalur nahwu ada 2, yaitu ibnu hisyam dan ibu malik. Ibnu hisyam dari Mesor dan ibu Malik dari Iran. Ibnu Malik sendiri banyak digumakan di Indonesia), dan juga banyaknya orang-orang Persia di Aceh. 

Akan tetapi, teori ini dianggap lemah. Dianggapnya lemah karena: 1. Apabila Islam masuk melalui orang Persia pada abad ke 7 maka teori ini lemah. Karena pada abad ke 7 Islam baru menyebar sampai kepada Damaskus Syiria dan Iraq. Belum sampai ke Persia. Lalu ke 2, di Indonesia merupakan mayoritas muslim dengan aqidah Islam Sunni dan bukan Syi'ah. 


  • Teori China

Teori China lebih kepada pemberian Informasi kepada Indonesia akan masuknya Islam ataupun keberadaan pedagang-pedangang Arab di Indonesia. Seperti pada catatan dinasti Tang bahwa pada abad ke 7 sudah banyak pedagang Arab yang menetap di Indonesia. Bahkan adanya perkampungan-perkampungan Arab di Indonesia pada abad tersebut. Meskipun ada yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7-8 dan dibawa oleh oedagang china. Akan tetapi teori ini dianggap lemah karena pada abad ke 7-8 tidak banyak ditemukan pemukiman atau pedagang china di daerah Barus. Meski perdagangan dari timur - Nusantara - China sudah terjalin pada abad tersebut. 

Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdamaian dan bukan peperangan. Islam masuk melalui perdagangan, akulturasi dan juga perkawinan. Apabila merujuk masuknya Islam ke Indonesia pada ke 7, maka Islam sudah sampai di Indonesia belum satu abad dari lahirnya Islam di Makkah. Selain itu, baik orang Arab, Gujarat, Persia maupun China semuanya memiliki peran penting dalam masuknya Islam ke Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline