Lihat ke Halaman Asli

Syifa Khairunnisa

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman

Potensi Ekonomi dan Pandangan Malaysia Terhadap Pemindahan Ibu Kota ke IKN

Diperbarui: 15 Juni 2024   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kuliah tamu yang diadakan oleh Universitas Mulawarman yang menghadirkan pemateri dari Malaysia, yaitu Dr. Mohamad Ikhram, Senior Lecturer Department of International Relation University Malaysia Sabah saya menemukan ada beberapa isu permasalahan terhadap pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur menurut sudut pandang Negara Malaysia. Seperti isu smuggling, human trafficking, dan maritime dispute. Selain itu, pemindahan ibu kota ini diharapkan akan mengurangi tekanan yang ada di Jakarta, termasuk masalah infrastruktur dan urbanisasi. Namun, dari sudut pandang Malaysia, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan mengenai dampak yang akan timbul terhadap kerja sama dan keamanan di wilayah tersebut.

Pemindahan ibu kota ke IKN membuat pusat administrasi menjadi lebih dekat dengan Malaysia, khusus negara bagian Sabah dan Sarawak. Hal ini dapat memperkuat kerja sama bilateral dalam hal pengawasan perbatasan dan penegakan hukum terhadap penyelundupan dan perdagangan manusia. Indonesia dan Malaysia juga dapat meningkatkan pengawasan perbatasan, berbagi intelijen, dan melakukan operasi bersama untuk memerangi kegiatan ilegal yang sering terjadi di perbatasan karena jarak kedua negara menjadi lebih dekat antara satu sama lain. Ini juga dapat meningkatkan pengawasan di jalur maritim, yang merupakan gerbang utama untuk perdagangan manusia dan penyelundupan barang.

Lalu apakah ketiga isu ini juga berkaitan dengan hubungan ekonomi antara dua negara? Malaysia melihat pemindahan ibu kota ini sebagai kesempatan untuk mempererat hubungan ekonomi dengan Indonesia. Peluang investasi dan perdagangan internasional, terutama di bidang infrastruktur, logistik, dan sumber daya alam, dapat meningkat karena ibu kota baru semakin dekat. Kalimantan Timur yang kaya akan sumber daya alam juga pasti membuat investor dari Malaysia semakin tertarik untuk menjalin hubungan kerja sama dan dapat menjadi pusat ekonomi baru.
 
Menurut Dr. Mohamad Ikhram, Ia menginginkan Indonesia dan Malaysia dapat memperkuat community engagement dan tidak hanya memperhatikan high politics saja.

Kesimpulannya, pandangan dari Malaysia terhadap pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur bersifat campuran, mulai dari adanya peluang untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan keamanan, serta mewaspadai terhadap tantangan yang akan muncul.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline