Lihat ke Halaman Asli

syifa mufida

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIKOM

Stopan Merenggut Masa Muda, Kiaracondong Bandung

Diperbarui: 13 Desember 2023   05:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stopan lampu merah Kiara Condong, Bandung (Arsip Pribadi)

Kita pasti sering melintasi lampu lalu lintas atau yang sering kita sebut stopan. Lampu lalu lintas merupakan lampu yang mengatur atau mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya.


Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada.


Namun apa jadinya jika stopan atau lampu lalu lintas yang kita temui memiliki waktu menunggu sangat lama dari biasanya? Yang digadang - gadang dapat merengut masa muda orang loh!


Ini lah yang terjadi pada lampu lalu lintas di daerah kiaracondong atau tepatnya di persimpangan Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie Bandung.


Stopan kircon alias kiaracondong ini memiliki waktu tunggu dari lampu merah ke lampu hijau hingga 5 -- 12 menit atau 300 detik lebih, sedangkan untuk lampu hijau terhitung singkat dibandingkan waktu tunggunya, yaitu kurang lebih hanya 1,30 menit atau 97 detik.


Dengan lamanya waktu stopan kircon ini pun di nobatkan menjadi salah satu lampu lalu lintas paling lama di Indonesia.
Tidak sedikit orang -orang yang merasakan stopan kircon ini merasa kesal dan stress dengan waktu lampu merah yang terlalu lama.

"Perempatannya lama banget, kadang panas panasan buat ngelewatin lampu merah situ. apalagi kalau di jam tertentu misalnya jam 7 (berangkat sekolah) itu pasti diatur oleh pihak yang berwajib, jadi kitapun gatau berapa detik lagi menuju ijo" Kata Dwiki, salah satu pengendara mobil yang melintasi stopan kircon.


 Hal ini juga ramai di jagat maya karena komentar - komentar mereka yang telah merasakan stopan terlama ini, dimana banyak yang mengeluh dan mengibaratkan bahwa saat menunggu stopan kircon ini kita bias menghabiskan 1 mie instan atau bermain game saking lamanya stopan tersebut.


"Kalo udah jadwalanya pulang sekolah/kerja sorean macetnya lumayan mantep euy, jadi karena saya sabar yah main hp aja dengan tenang" Kata Muti'ah penumpang ojol


Selain itu lampu merah ini juga kerap disebut 'Lampu Merah Perenggut Masa Muda', hingga 'Lampu Merah Penguji Iman'. Julukan yang ramai diperbincangkan di media sosial. Tidak heran banyak netizen yang berkomentar demikian, karena dengan kita yang terlalu lama menghabiskan waktu di jalan sebelum melakukan aktifitas dapat membuat seseorang mudah Lelah secara mental dan dapat mempengaruhi ingatakan seseorang.

Stopan Kircon (Arsip Pribadi)

Beberapa akibat yang akan terjadi saat seeorang terjebak terlau lama di perjalanan,  kerugian waktu, terburu-buru untuk sampai tempat tujuan dapat menyebabkan stress, kelelahan akibat terlalu lama di kendaraan." Karena lampu lalu linta yang terlalu lama tersebut membuat saya yang terlambat dan juga membuat mood saya menjadi tidak baik" ujar Dzaki salah satu pendara motor


Dalam hal ini akan sangat disayangkan apa bila produktifitas masyarakat di sebuah kota akan bermasalah disebabkan kepadataan kendaraan yang ada dapat membuat orang -orangnya sudah mengalami kelelahan terlebih dahulu ditambah perasaan mereka yang terganggu karena hal tersebut.


Namun kita juga harus tau kenapa sih stopan kircon ini bisa sangat lama?


Salah satu pihak Dishub kota bandung Khaiirur mengungkapkan bahwa "Waktu yang sudah kita set berdasarkan hasil survei kita berdasarkan volume dan aktivitas kendaraan, normalnya segitu (5 menit). Tetapi apabila terjadi antrean di kaki simpang tertentu, kami bisa berikan prioritas lebih waktu hijaunya agar terurai panjang antreannya," papar Khairur dalam rilisnya pada kompas.com


Adanya penerapan waktu prioritas yang telah di sesuaikan dengan antrean yang tertera di simpang kircon ini seperti waktu pagi, siang, dan malam hari. Apalagi persimpangan Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie merupakan titik temu bagi pengendara motor dari arah Bandung Timur dan Bandung Selatan menuju ke Bandung Kota.


Padahal stopan kircon yang lama ini sudah ada di tahun tahun sebelumnya tapi kenapa yah kita merasakan akhir -- akhir ini?
Nah Faktor yang menyebabkan stopan ini kerap menjadi bahan omongan salah satunya karena banyaknya penduduk dari wilayah bandung timur yang bersekolah dan kerja di bagian bandung tengah yang membuat terjadinya antrian kendaraan secara berbarengan di satu waktu selain itu ada juga faktor bertambahnya volume kendaraan dikota bandung yang semakin banyak belum lagi dengan beberapa kendaraan umum seperti angkot yang sering singgah dipikir jalan yang kadang menghalangi laju kendaraan yang lainya.


Alasan lainya karena lampu lalulintas Samsat itu adalah jalur utama yang digunakan pengendara dari berbagai daerah. Jalan Soekarno-Hatta merupakan jalur penghubung kendaraan dari dan ke luar Kota Bandung. Bahkan setiap harinya ada puluhan ribu, hingga ratusan ribu kendaraan yang melintas.


Akibatnya, sering terjadi penumpukan kendaraan yang signifikan di Jalan Soekarno-Hatta dan sekitarnya. Sementara kondisi jalan bisa dibilang seadanya yang tak sebanding dengan jumlah kendaraan yang ada.


Mungkin dari kita ada yang bertanya-tanya kenapa harus dibuat lama untuk lampu merahnya dan tidak dibuat lebih singkat saja?


Tentunya pihak seperti Dishub Kota Bandung telah mempertimbangkan berbagai faktor tersebut namun dengan tujuan agar masing-masing kendaraan dari empat arah bisa kebagian melaju lampu merah yang lama itu lah solusinya. Apa lagi penumpukkan kendaraan ini ternyata terjadi di empat titik, bukan hanya dari dua arah di Jalan Soekarno-Hatta saja.

Petugas Dishub pun melakukan cara lain agar antrean yang lebih panjang di salah satu jalur bisa lebih cepat berjalan lebih lancer yaitu dengan melakukan pengaturan traffic light.

 "Kita saat ini melakukan pengaturan agar kendaraan tidak 'terkunci' di salah satu titik. Kalau pagi misalnya, kita prioritaskan kendaraan untuk kendaraan dari arah timur menuju barat. Kalau sore, kita prioritaskan untuk kendaraan dari arah barat menuju timur," jelas Rijal di giwangkara.com


Intinya untuk para masyarakat yang melewati stopan kircon ini dapat saling menghargai dan jangan terburu -- buru saat berkendara karena keselamatan nomor 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline