Lihat ke Halaman Asli

Menumbuhkan Rasa Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

Diperbarui: 9 Juni 2021   04:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nasionalisme adalah sikap mental dan tingkah laku individu atau masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas atau pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Rasa ini sangat berhubungan dengan rasa patriotisme atau biasa disebut dengan rela berkorban. Rasa nasionalisme yang tidak diimbangi dengan rasa patriotisme berarti di dalam diri seseorang tidak sepenuhnya memiliki rasa nasionalismeNasionalisme adalah sikap mental dan tingkah laku individu atau masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas atau pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Rasa ini sangat berhubungan dengan rasa patriotisme atau biasa disebut dengan rela berkorban. Rasa nasionalisme yang tidak diimbangi dengan rasa patriotisme berarti di dalam diri seseorang tidak sepenuhnya memiliki rasa nasionalisme.

Dalam konteks Indonesia, nasionalisme yang mendasarkan diri pada nilai - nilai kemanusian (perikemanusiaan) yang hakiki dan bersifat asasi, tujuannya mengangkat harkat, drajat, serta martabat kemanusiaan setiap bangsa untuk hidup bersama secara adil dan damai tanpa harus ada diskriminasi didalam hubungan-hubungan sosial. sebenarnya rasa nasionalisme itu sudah dianggap telah muncul manakala suatu bangsa memiliki cita - cita. Selain itu, nasionalisme juga disebutkan sebagai prinsip, rasa dan usaha yang patriotik serta dengan segala daya siap pula untuk mempertahankannya. Sedangkan semangat nasionalisme diartikan sebagai suasana batin yang melekat dalam diri setiap individu sebagai pribadi maupun sebagian bagian dari bangsa dan negara, yang diimplementasikan dalam bentuk kesadaran dan perilaku yang cinta tanah air, kerja keras untuk membangun, membina dan memelihara kehidupan yang harmonis dalam rangka memupuk dan memelihara persatuan dan kesatuan, serta rela berkorban harta, benda bahkan raga dan jiwa dalam membela bangsa dan negara.

Namun pada saat ini rasa nasionalisme dikalangan generasi muda makin menurun Rasa kebangsaan nasionalisme dan patriotisme yang ada di jiwa pemuda indonesia kian tergusur dan tergantikan oleh budaya asing yang kurang baik bagi pembangunan karakter anak bangsa bahkan bisa dibilang "menyesatkan" untuk remaja Indonesia. Banyak pemuda yang seharusnya menjadi pelopor dalam membangun semangat perjuangan Indonesia justru malah terjatuh ke dalam jurang materialisme yang semaakin tak terkontrol. Saat ini banyak remaja bangsa Indonesia yang pelahan-lahan muali melupakan bahkan meinggalkan kebudayaan bangsa sendiri. Hal itu disebabkan mereka mulai lebih tertarik pada kehidupan hedonis atau kehihidupan yang hanya menggedepankan kesenangan semata. Sebagai salah satu buktinya, kita dapat melihat banyak pemuda bangsa Indonesia yang tidak lagi peduli dengan kondisi keterpurukan uang bangsa Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin hari semakin banyak budaya asing yang masuk dan merajarela di kehidupan kalangan remaja Indoensia.

Terkait dengan ini, generasi muda hendaknya menyadari bahwa "penjajahan gaya baru" yang tengah melanda berbagai negara berkembang, termasuk di negeri kita, tidak kalah merusaknya dibanding penjajahan bersenjata pada zaman dahulu. Oleh karena itu, kehidupan bangsa hendaknya dikembalikan dengan mengacu kepada nilai-nilai luhur bangsa yang berlandaskan ajaran agama, moral, dan etika. Kaum pemuda dapat membentuk budaya sendiri yang mengakar kepada kepribadian dan adat istiadat masyarakat kita sendiri yang telah berkembang selama ratusan tahun, yang berciri religius, persaudaraan, persahabatan, dan harmoni dengan alam dan masyarakat. Budaya kita tersebut memiliki kelebihan dan keunggulan dibanding budaya impor dari negara maju yang bermuatan hedonisme, individualisme, dan liberalisme. Untuk itulah, kaum pemuda hendaknya memegang erat budaya bangsa serta mengembangkannya secara terus menerus agar sesuai dengan perkembangan zaman selama tidak menjadi kehilangan ciri khas dan substansi asalnya. Perubahan cara pandang generasi muda tentang nasionalisme terjadi karena adanya perubahan-perubahan dalam kehidupan terutama dalam kehidupan sosial. Perubahan yang terjadi dari tahun ke tahun sedemikian cepat sehingga mempengaruhi pola pikir dan sikap pada masyarakat yang mengalami perubahan tersebut. Dalam pengertian yang sangat luas perubahan sosial didefinisikan sebagai perubahan penting dari struktur sosial dan yang dimaksud dengan struktur sosial adalah pola-pola perilaku dan interaksi sosial.

Sehubungan dengan hal ini, generasi muda hendaknya memiliki penghargaan yang tinggi kepada para pahlawan, pejuang, dan tokoh pada masa lalu yang telah mengukir dan membuat sejarah. Mereka telah memberikan pengabdian jauh di atas standar kewajaran, bahkan mengorbankan jiwa dan raganya untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Adalah sangat penting kaum muda menempatkan mereka pada tempat terhormat dengan tetap menyadari bahwa generasi muda juga tetap manusia yang tidak luput dari salah dan kekurangan. Prinsip kaum generasi muda dalam hal ini adalah apa-apa yang baik dari mereka hendaknya diteruskan, dan apa yang tidak baik, hendaknya ditinggalkan. Untuk mewujudkan nasionalisme bangsa memang perlu adanya internalisasi nilai-nilai nasionalisme maupun internalisasai nilai pancasila baik pada tingkat sekolah dasar, menengah maupun dalam masyarakat kampus. Hal itu dapat diberikan oleh para pengajar baik guru maupun dosen dalam pendidikan sekolah formal maupun non formal.

Peningkatan kesadaran generasi muda akan nilai-nilai luhur budaya bangsa adalah sarana untuk membangkitkan semangat nasionalisme, yang dapat dilakukan dengan senantiasa memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan bernegara dalam kehidupan bermasyarakat, serta lebih mencintai produk buatan dalam negri. Kehendak bangsa untuk bersatu dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia merupakan sarat utama dalam mewujudkan nasionalisme nasional. Dengan demikian, tidak pada tempatnya untuk mempersoalkan perbedaan suku, agama, ras, budaya dan golongan. Kehendak untuk bersatu sebagai suatu bangsa memiliki konsekuensi siap mengorbankan kepentingan pribadi demi menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Tanpa adanya pengorbanan, mustahil persatuan dan kesatuan dapat terwujud. Malah sebaliknya akan dapat menimbulkan perpecahan. Inilah yang telah dibuktikan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan .

Sebagai generasi muda bangsa Indonesia, kita harus membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air yang cenderung meredup ditengah peliknya masalah ekonomi dan politik bangsa ini, semangat akan nilai-nilai nasionalisme harus tetap dijalankan. Hal ini kita lakukan untuk mewariskan jiwa patriot dan rasa cinta tanah air kepada generasi anak cucu pada masa mendatang. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa dan kerja keras para pahlawannya. Nasionalisme yang harus dibangkitkan kembali adalah nasionalisme yang diarahkan untuk mengatasi semua permasalahan di atas, bagaimana bisa bersikap jujur, adil, disiplin, berani melawan kesewenang-wenangan, tidak korup, toleran, dan lain-lain. Bila tidak bisa, artinya kita tidak bisa lagi mempertahankan eksistensi bangsa dan negara dari kehancuran total. Dan karakteristik nasionalisme Indonesia adalah kesatuan nasional, solidaritas, non-kooperatif, dan swadaya. Maka dari itu kita harus senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dengan meningkatkan rasa nasionalisme agar generasi muda lebih menghargai para perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan Negara ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline