Lihat ke Halaman Asli

Syfa NurilAuliya

Mahasiswa UNS

KKN UNS Kenalkan Sampah Komposter sebagai Pengolah Limbah di Pasar Desa Mutih Kulon

Diperbarui: 8 September 2021   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Demak 31/8/2021 -- Mahasiswa KKN UNS melakukan kegiatan Kerja Kuliah NyataK (KKN di Desa Mutih Kulon, Kec. Wedung, Kab. Demak. Dengan berbekal rancanganp programkerja yang inovatif, variatif dan menyesuaikan dengan kondisi lapangan serta kondisi pandemi yang masih belum usai. 

Program kerja tersebut diantaranya pengembangan danr realisasikonsep video 3D wisata embung desa, pelatihan sablon plastik di MA NU ITM Mutih Kulon guna meningkatkan jiwa kewirausahaan, pelatihan pembuatan biopori, pembuatans sampahkomposter di pasar desa serta berbagai program penunjang yang lainnya.

Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang dapat memicu kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Hal ini yang terjadi di pasar desa Mutih Kulon Kec. Wedung Kab. 

Demak, sampah yang dihasilkan dari kegiatan transaksional di pasar seringkali memicu genangan air ketika hujan melanda. Maka dari itu, tim KKN UNS periode Juli-Agustus 2021 yang bertugas di Desa Mutih Kulon yang beranggotakan Ahmad Hilal Najahi, Indra Dwi Saputra, Kamsu Aji Wiguna, Chilwaddiniz Zahrah, Syfa Nuril Auliya, Meida Wahyuning, Zahrotussa`adah dan Mia Alfiyatus Sholehah berinisiatif untuk menanganip permasalahanpengelolaan sampah tersebut.

Mahasiswa KKN UNS ini menginisiasi pembuatan sampah komposter yang dapat dijadikan sebagai solusi untuk meminimalisirpermasalahan genangan air di pasar sekaligus dapat menghasilkan pupuk kompos. 

Pupuk kompos ini sangat bermanfaat bagi warga sekitar yang mayoritas mengelola pertanian. Sampah komposter merupakan alat pengolah sampah organikmelalui pengomposan guna mengahasilkan pupuk cair. 

Sampah komposter ini sedikit berbedadengan yang biasanya, pada umumnya menggunakan tong bekas namun dengan pertimbangan pemanfaatan alat dengan jangka waktu yang lebih lama dan permanen kedepannya, maka sampah komposter ini dibangun dengan menggunakan semen, pasir dan batubata.

Dengan durasi pembangunan selama kurang lebih 3 hari, alat ini sudah bisa dio operasikandan di manfaatkan warga desa Mutih Kulon. 

Inisiasi pembuatan sampah komposteri ini selaras dengan tema KKN UNS Membangun Desa yang fokus menyasar pada pembangunan pasardesa. Hal ini di sambut baik oleh Bapak Inwanul Falah selaku Kepala Desa Mutih Kulon. 

Harapannya sampah komposter ini manfaatnya dapat terasa bagi warga, khususnya yang  melakukankegiatan transaksional di pasar Desa Mutih Kulon. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline