Lihat ke Halaman Asli

syerli irfa nevia

Mahasiswa baru Universitas Airlangga Program Studi Ilmu politik

Uang tunai masih menjadi alat pembayaran yang sah, namun mengapa banyak remaja memilih menggunakan transaksi non tunai melalui QRIS?

Diperbarui: 2 Januari 2025   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto laki-laki dan perempuan memegang uang tunai/sumber:Freepik

Pada era digital ini, remaja atau Gen-z kerap kali menggunakan e-money, yang biasa ditransaksikan lewat QRIS, ataupun E-wallet. QRIS Merupakan sistem standar untuk pembayaran yang menggunakan kode QR. Ini berfungsi sebagai metode untuk melakukan transaksi nontunai dengan cara yang lebih cepat dan aman, tanpa perlu bergantung pada satu jenis aplikasi pembayaran tertentu. Sedangkan E-Wallet Adalah aplikasi atau platform yang menyimpan uang secara digital dan memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi, transfer uang, serta membayar tagihan. E-wallet dapat menggunakan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran. E-wallet pun memiliki jenis aplikasi yang beragam, seperti shoope pay, gopay, ovo, dan masih banyak yang lain.

Banyak data menunjukkan,banyaknya Gen-Z yang lebih gemar menggunakan E-Wallet sebagai salah satu metode pembayaran selain uang tunai, hal ini pun dapat dilihat dari data yang berasal melalui Bank Indonesia, sebagai berikut:

Tabel: Pertumbuhan Penggunaan E-Wallet di Indonesia

Tahun

Nilai Transaksi E-Money (Rp Triliun)

Jumlah Merchant QRIS

2020

150

1 juta

2021

175

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline