Lihat ke Halaman Asli

Kiat Penulisan Kata Baku dan Tidak Baku

Diperbarui: 28 Oktober 2023   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN 

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional atau persatuan orang Indonesia. Pada 28 Oktober 1928, bertepatan dengan Sumpah Pemuda 12, bahasa Indonesia resmi ditetapkan sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu, yang digunakan di Asia Tenggara pada abad ke-7. Salah satu bukti penggunaan Bahasa Melayu adalah sebuah prasasti yang ditemukan di Palembang pada tahun 683, yang masih ditulis dalam Bahasa Melayu. Sejak saat itu, penduduk Selat Malaka menggunakan Bahasa Melayu sebagai bahasa sehari-hari. Perluasan ini berlanjut hingga Belanda menduduki Indonesia pada abad ke-17. Memasuki abad ke-20, orang Indonesia merasa butuh sesuatu yang akan membuat mereka menjadi satu bangsa. Pemuda dari seluruh Indonesia berkumpul pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam semangat Sumpah Pemuda, mereka berjanji untuk bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan ketiga belas. Bahasa Indonesia telah menghubungkan berbagai orang di 17.000 pulau, 350 suku, dan 750 bahasa daerah 1. Bahasa ini juga menjadi salah satu bahasa resmi PBB. 

PEMBAHASAN 

Kata baku didefinisikan sebagai kata yang memenuhi standar bahasa Indonesia, sementara kata tidak baku didefinisikan sebagai kata yang tidak memenuhi standar tersebut. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) digunakan sebagai standar saat ini. Menurut buku PUEBI & Sastra Indonesia (2019) oleh Redaksi Cemerlang, kata baku biasa digunakan dalam konteks resmi, seperti pidato presiden, undang-undang pidato kenegaraan, surat menyurat (dinas), karya ilmiah, dan sebagainya. Sebaliknya, kata tidak baku digunakan dalam konteks tidak resmi, seperti percakapan sehari-hari. Namun, menurut buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2016) oleh Sukirman Nurdjan dkk., kata baku berasal dari bahasa Indonesia, tetapi juga dari bahasa daerah dan asing yang telah disesuaikan dengan ejaan resmi bahasa Indonesia, sedangkan kata-kata yang tidak baku adalah kata-kata yang belum diakui secara resmi atau tidak sesuai dengan standar ejaan bahasa Indonesia.

Contoh Kata Baku dan Tidak Baku 

Abjad (baku) -- Abjat (tidak baku)
aktif (baku) -- aktip (tidak baku)
apotek  (baku) -- apotik (tidak baku)

Contoh Kalimat Baku

1. Dita menyusun nama murid kelas 3 sesuai dengan abjad

2.  Nomor WhatsApp Mia saat ini sedang aktif

3.  Ayah membeli obat di apotek dekat rumah

Pentingnya penggunaan kata baku terletak pada kejelasan dan konsistensi bahasa yang digunakan. Dalam dunia kepenulisan, penggunaan kosakata baku dapat membantu pembaca lebih mudah memahami artikel. Ketika kita menggunakan kata baku, pembaca akan lebih familiar dengan kata tersebut karena kata baku merupakan bentuk kata yang paling umum digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Selain itu, penggunaan kata baku juga dapat menghindari ambiguitas atau kebingungan dalam memahami kalimat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline