Lihat ke Halaman Asli

Pantun Penawar Hari Valentine's

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ڤنتونڤناورهاريۏلنتينيءس

Pantun Penawar Hari Valentine’s

Ingatlah, sebagai orang Islam, kita tidak patut menyambut hari ini kerana hari ini adalah bukan hari kita, tetapi hari St. Valentine, seorang paderi Kristian. Pantun saya ini sebagai setitik penawar dalam lautan maksiat cinta pada hari ini.

Setitik penawar dalam duka lara nestapa dunia bermaksiat belaka

Kain cindai rentah beribu,

Jalinnya halus indah bercorak;

Kasihnya seorang bernama ibu,

Kekal sentiasa tiada mentarak.

Tutur Sanskrit ilmu bitara,

Tanda Melayu berilmu didada;

Jangan dipercaya sama asmara,

Pada usia yang masih muda.

Gatotkaca dimain di candi,

Dimain selalu sepanjang masa;

Semua cinta tiada abadi,

Seabadi pada Pencipta Yang Esa.

Kencana Chandera punyalah anak,

Tapi diderma pada telaga;

Hidup ini hanylah fana’,

Amal ibadat siaplah siaga.

Tiadalah baik Si Raden meminta,

Mengindam parang dengan tali;

Janganlah percaya pada cinta,

Kerna cinta itu buta sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline