Lihat ke Halaman Asli

Fermentasi Jerami sebagai Pakan Tambahan Ternak Ruminansia

Diperbarui: 14 Januari 2023   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jerami adalah limbah tanaman padi yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak. Agar jerami tidak mengalami pembusukan, maka dilakukan proses fermentasi. Fermentasi merupakan proses pengubahan suatu zat dengan bantuan mikroorganisme dengan menghasilkan karbohidrat. Fermentasi divariasikan dengan waktu 7, 15 dan 21 hari menggunakan probiotik EM4 dan starbio. Rasio perbandingan bahan jerami dan probiotik yaitu 10:1. Dilakukan pengamatan pada hasil fermentasi untuk kandungan protein, karbohidrat sederhana, dan kadar air.

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa jerami hasil fementasi berwarna cokelat, kadar proteindan glukosa meningkat. Kadar protein dengan penambahan probiotik EM4 naik dari 5,775%menjadi 18,06% dan penambahan starbio menaikkan kadar protein menjadi 14,07%. Fermentasijerami dengan penambahan EM4 lebih efektif daripada starbio. Waktu fermentasi yang palingefektif adalah 15 hari.

Hewan ternak ruminansia merupakan hewan pemamah biak yang termasuk di antaranya  ialah sapi, kerbau,kambing dan domba. Hewan tersebut merupakan hewan herbivora (pemakan tumbuhan, salah satunya yaitu rumput). Hewan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia terutama bagi kehidupan petani dipedesaan karena biasanya para petani dipedesaan banyak yang memelihara hewan tersebut untuk dijual. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi hewan ternak harus diperhatikan melalui pemberian bahan pakan sesuai dengan kebutuhan hidup hewan ternak tersebut.

Pakan ternak yang murah dan bergizi tidaklah mudah didapatkan bagi semua peternak. Untuk mendapatkan pakan yang demikian diperlukan suatu pengetahuan yang memadai dan kiat dalam memanfaatkan bahan pakan yang tersedia di lingkungan peternak yang bersangkutan. Hal ini untuk menghindari kenaikan harga pakan dan perubahan pakan yang biasa diberikan pada hewan ternak dapat menyebabkan produksi ternakterganggu.

Hijauan merupakan sumber pakan ternak ruminansia.Ketersediaan hijauan pakan saat ini mulai berkurang.Hal ini disebabkan perubahan fungsi  lahan yang dulu sebagai sumber pakan ternak menjadi lahan bangunan perumahan dan industri.Kekurangan penyediaan hijauan juga dipengaruhi oleh iklim sehingga pada musim kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak.

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu persiapan, proses fermentasi, dan analisis peoduk.

Tahap persiapan dilakukan untuk menentukan daerah yang banyak lahan pertnian yaitu di daerah batu jajar kabupaten bandunng barat. Sebelum memotong Jerami, Jerami dibiarkan dulu dalam 3 hari agar kadar air berkurang.

Proses fermentasi dilakukan pada suhu 25C dengan volume 5 liter. Proses fermentasi dilakukan dengan cara system aerob. Jerami yang telah dipotong dengan ukuran 15cm ditumpuk teratur dengan ketebalan 3cm hingga 25cm. setiap lapisn Jerami diciprati air dan ditunggu hingga 7 sampai 21 hari.

Pada analisis produk dilakukan uji kadar air, protein, dan glukosa. Uji kadar air dilakukan untuk mengetahui kadar basah dan kering, uji protein dilakukan untuk menentukan kadar N, dan uji glukosa dilakukan untuk membuktikan terbentuknya glukosa.

Fermentasi dilakukan dengan penambahan probiotik (starbio dan EM4) dan urea. urea. Fermentasi yangberlangsung pada pH neteral mengakibatkan jerami mengalami perubahan warna. Produk fermentasi tanpa probiotik mengalami pembusukan lebih cepat, sedangkan jerami dengan penambahan probiotik mengalami kelembaban tanpa terjadinya pembusukan. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapafaktor lingkungan seperti waktu, suhu, pH, oksigen, dan pertumbuhan mikroba

Pertumbuhan mikroba selama fermentasi baik tanpa probiotik atau dengan penambahan probiotikmengalami fase pertumbuhan (jumlah mikroba bertambah). Pada proses fermentasi dari hari ke 1 sampai dengan hari ke 15 pertumbuhan mikroba berlangsung dengan cepat.Kondisi ini disebut dengan fase eksponensial. Pada hari ke 15 sampai ke 21 terjadi penurunanjumlah mikroba secara pelan-pelan, kondisi ini disebut fase stasione

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline