Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Syauqil Izza

Fans Juventus Football Club

Tragedi 9/11, Fakta atau Propaganda?

Diperbarui: 4 Oktober 2019   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jawapos.com

Pada 11 september kemarin, seluruh dunia mengingat sebuah tragedi kelam yang terjadi di New York City dan Washington, D.C. 18 tahun lalu. Serangan 9/11 adalah serangkaian serangan buduh diri dengan cara menabrakkan dua (total empat) pesawat yang diduga telah dibajak oleh sekelompok militant islam yang bernama Al -- Qaeda. Para pembajak sengaja menabrakkan kedua pesawat yang telah mereka bajak tersebut ke menara kembar WORLD TRADE CENTER di New York City.

Mereka telah mengatur terhadap beberapa target di New York City, pembajak juga menabrakkan pesawat ketiga ke Pentagon di Arlington, Virginia. Dan ketika para penumpang berusaha mengambil alih pesawat keempat, United Airlines Penerbangan 93, pesawat ini pun terjatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania dan gagal mencapai target aslinya di Washington D.C.

Menurut tim investigasi 911, sekitar 3.000 korban jiwa tewas dalam serangan yang terjadi pada 11 september 2001 tersebut. Dugaan atas peristiwa ini langsung jatuh pada Al -- Qaeda, dan pada 2004 pemipin kelompok ini yang bernama Osama Bin Laden yang awalnya menolak terlibat, mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. 

Al -- Qaeda dan Osama juga mengatakan dukungan AS terhadap Israel, keberadaan tentara AS di Arab Saudi, dan sanksi terhadap Irak adalah sebagai motif utama serangan ini dilakukan. Banyak yang bertanya -- tanya, tragedy 9/11 ini fakta atau propaganda ?

Telah ditemukan satu bukti penting yang menunjukkan cerita resmi publik Amerika tentang serangan 9/11 adalah "kebohongan" kata sekelompok arsitek dan insinyur mengatakan, bahwa sehari sebelum peringatan serangan 11 September 2001, Architects and Engineers for 9/11 Truth mengatakan bukti tentang penghancuran gedung menara kembar World Trade Center telah muncul yang menunjukkan bahan peledak yang digunakan untuk menghancurkan gedung yang sanagat terkenal di Amerika tersebut.

Gregg Roberts, seorang anggota organisasi nirlaba yang mempersonalkan sengketa hasil penyelidikan resmi tentang serangan 11 September, mengatakan sebagai "cerita resmi adalah sebuah kebohongan, itu merupakan penipuan."

Menurut para ahli, menara kembar yang biasa dijuluki WTC tersebut mengalami kehancuran total dalam waktu 10 -- 14 detik, dekat percepatan jauh bebas yang hanya dapat terjadi sebagai hasil dari penghancuran bahan peledak yang telah ditentukan sebelumnya.

Kejadian tersebut memastikan bahwa terdapat bahan peledak yang digunakan untuk meruntuhkan bangunan tersebut, karena tidak ada cara lain untuk bangunan rubuh secara simetris ke bawah. Fitnah terbesar dimulai dari sini, Amerika yang sudah terbukti dengan jelas bagian dari NEW WORLD ORDER secara nyata memimpin perang dengan mengatasnamakan perang global melawan terorisme.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline