Lihat ke Halaman Asli

Syarwan Edy

@paji_hajju

Isra' dan Mi'raj: Muhammad adalah Representasi Allah Secara Ilmiah

Diperbarui: 26 Januari 2025   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menggali Makna Isra Mi'raj: Muhammad Sebagai Citra Ilahi (dok. yahyaTube)

Peringatan Isra' dan Mi'raj: Makna dan Hikmah yang harus kita teladani 

Setiap tanggal 27 Rajab, umat Islam di seluruh dunia memperingati peristiwa Isra' dan Mi'raj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Pada tahun 2025, peringatan ini jatuh pada tanggal 27 Januari. Peristiwa ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan momen penting yang mengingatkan umat tentang perjalanan spiritual yang luar biasa dari Nabi Muhammad.

Isra adalah peristiwa di mana Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina. Perjalanan ini bukanlah perjalanan fisik biasa, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang penuh makna. Masjidil Aqsa sendiri dikenal sebagai salah satu tempat suci dalam Islam, yang memiliki banyak sejarah dan nilai spiritual.

Setelah melakukan perjalanan Isra, Nabi Muhammad SAW mengalami Mi'raj, yaitu kenaikan dari Masjidil Aqsa menuju langit. Dalam perjalanan ini, beliau melewati berbagai lapisan langit hingga mencapai Sidra al-Muntaha, sebuah tempat yang tidak dapat dijangkau oleh akal dan pemahaman manusia. Mi'raj merupakan momen yang sangat penting, karena di sinilah Nabi Muhammad menerima perintah untuk melaksanakan salat.

Isra Mi'raj terjadi pada masa akhir kenabian di Makkah, sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Menurut sebagian besar ulama, peristiwa ini terjadi antara tahun 620-621 M, tetapi ada perbedaan pendapat mengenai tanggal pastinya. Al-Allamah al-Manshurfuri menyebutkan bahwa Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, meskipun ada perdebatan di kalangan ulama tentang waktu yang tepat.

Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri mengajukan argumen yang menolak pendapat bahwa Isra Mi'raj terjadi pada tahun ke-10 kenabian. Beliau menunjukkan bahwa Khadijah ra meninggal pada bulan Ramadhan tahun itu, hanya dua bulan setelah Rajab. Ini menunjukkan bahwa tidak ada konsensus yang jelas mengenai tanggal dan tahun terjadinya peristiwa ini.

Isra' Mi'raj bukanlah sekadar perjalanan biasa, tetapi merupakan perjalanan suci yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam. Peristiwa ini menjadi titik balik dalam dakwah Rasulullah SAW, di mana beliau mendapatkan penguatan dan dukungan dari Allah SWT untuk melanjutkan misi penyebaran Islam. Ini menggambarkan betapa pentingnya hubungan spiritual antara hamba dan Tuhannya.

John Renerd dalam bukunya "In the Footsteps of Muhammad: Understanding the Islamic Experience" menyebutkan bahwa Isra Mi'raj adalah salah satu dari tiga perjalanan terpenting dalam hidup Rasulullah, selain hijrah dan Haji Wada. Menurutnya, Isra Mi'raj merupakan perjalanan heroik untuk mencapai kesempurnaan dunia spiritual. Ini menunjukkan bahwa perjalanan tersebut bukan hanya fisik, tetapi juga spiritual yang mendalam.

Salah satu aspek paling penting dari Mi'raj adalah penetapan salat lima waktu. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu langsung dari Allah SWT mengenai kewajiban salat. Ini menandai pentingnya salat dalam kehidupan seorang Muslim sebagai bentuk penghambaan dan komunikasi langsung dengan Allah.

Isra Mi'raj merupakan salah satu peristiwa monumental dalam sejarah Islam, yang tidak hanya menandai perjalanan fisik Nabi Muhammad SAW, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam. Peristiwa ini terjadi pada tahun 662 M, di mana hijrah dari Mekah ke Madinah menjadi awal sejarah kaum Muslimin. Dalam konteks ini, Isra Mi'raj tidak sekadar menjadi perjalanan biasa, melainkan simbol dari pencarian kesempurnaan ruhani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline