Lihat ke Halaman Asli

Syarwan Edy

@paji_hajju

Toleransi Beragama: Harmoni dalam Keragaman

Diperbarui: 25 Desember 2024   03:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagimu Agamamu, Bagiku Kau Saudaraku | sumber foto: Instagram/husein_hadar

Toleransi Beragama: Harmoni dalam Keragaman

Indonesia, sebagai negara yang kaya akan suku, budaya, dan agama, memberikan contoh toleransi yang tinggi di antara warganya. Tradisi saling menghormati antar umat beragama telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Fenomena ini semakin terlihat saat bulan Ramadhan dan Natal, di mana umat beragama saling berbagi kebahagiaan.

Tren "war" yang muncul dalam konteks Ramadhan dan Natal menunjukkan dinamika sosial yang menarik. Umat Muslim dan Kristiani tidak hanya berpegang pada keyakinan masing-masing, tetapi juga terlibat dalam kegiatan yang merayakan momen-momen sakral. Ini membuktikan bahwa interaksi antar umat beragama dapat dilakukan dengan cara yang positif.

Di bulan Ramadhan, istilah "war takjil" muncul sebagai simbol kolaborasi. Umat Kristiani ikut serta dalam mencari makanan untuk berbuka puasa, menunjukkan bahwa batasan antar agama semakin kabur dalam konteks berbagi. Hal ini menciptakan suasana yang menyenangkan dan penuh kebersamaan.

Menjelang Natal, fenomena serupa kembali terlihat. Umat Muslim berbondong-bondong membeli pernak-pernik Natal, menandakan adanya saling menghormati dan merayakan kebahagiaan bersama. Ini adalah contoh nyata dari toleransi yang seharusnya terus dipupuk di masyarakat.

Habib Ja'far Al Hadar, seorang tokoh agama atau belakang ini dikenal dengan Habib Industri, memberikan tanggapan yang unik terhadap tren ini. Dalam sebuah video yang menjadi viral, ia menunjukkan interaksi humoris dengan seseorang yang mengenakan kostum Santa Claus. Dengan pendekatan yang santai, Habib Ja'far mengajak kita untuk melihat sisi positif dari perayaan antar agama.

"Kemarin kita merayakan tradisi takjil saat Ramadan, sekarang kita memasuki suasana Natal. Apa ya yang menarik untuk dilakukan?" ungkap Habib Ja'far dalam video di Instagramnya pada Senin, 23 Desember 2024.

Di dalam video tersebut, Habib Ja'far mengajak Santa Claus untuk membaca syahadat. Meskipun tampak konyol, ini menekankan pentingnya niat yang tulus dalam keislaman. Ia menegaskan bahwa syahadat bukan hanya sekadar ucapan, tetapi harus disertai dengan keyakinan yang mendalam.

"Alhamdulillah, pada Jum'at ini kita bersyukur karena bertambah satu saudara kita sesama Muslim," tulis Habib Ja'far.

"Namun, perlu diingat bahwa dalam Islam tidak ada yang namanya Auto LOGIN. Semua harus dilakukan secara Manual LOGIN, yaitu syahadat yang harus diucapkan dengan lisan dan diyakini dengan hati," tambahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline