Di cermin berbingkai emas, dia berdiri,
Menyapa bayangan dengan senyum manis,
Kata-kata pujian mengalir seperti air,
Namun di baliknya, ada cerita yang tersembunyi.
"Kau cantik, kau bijaksana," semua berteriak,
Namun beban harapan tak kunjung pudar,
Di dapur, dia memasak impian yang hangus,
Sementara dunia menilai dari sekadar wajah yang mulus.
"Jadilah kuat, jangan lemah," kata mereka,
Sementara hati ini merintih dalam sepi,