Lalu untuk apa kita seakrab kemarin,
Saat tawa kita bersatu dalam hening,
Kini, di antara bayang-bayang kesunyian,
Kita terpisah oleh jarak yang menyakitkan.
Seakan waktu hanya sebuah ilusi,
Setiap kenangan berbalik menjadi misteri,
Di mana canda dan tawa yang dulu,
Kini terbenam dalam keasingan yang pilu.
Sial, kata hati terucap lirih,
Mengapa semua ini harus terjadi,