Lihat ke Halaman Asli

Syarwan Edy

@paji_hajju

Ok Jaanu: Romansa Modern yang Menolak Ikatan

Diperbarui: 19 Agustus 2024   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aditya Roy Kapur dan Sharada Kapoor berperan dalam film Ok Jaanu | Foto: dildaarara

Enna sona kyun Rabb ne banaya

"Ok Jaanu" adalah film drama romantis Hindi yang dirilis pada tahun 2017 dan disutradarai oleh Shaad Ali. Film ini adalah remake dari film Tamil produksi Mani Ratnam, "O Kadhal Kanmani," dengan skenario yang diambil dari karya asli tersebut. "Ok Jaanu" diproduksi oleh Madras Talkies dan Dharma Productions.

Film ini dibintangi oleh Aditya Roy Kapur dan Shraddha Kapoor sebagai tokoh utama, sementara pemeran pendukungnya meliputi Naseeruddin Shah dan Leela Samson. Leela Samson juga tampil dalam versi Tamil, dan "Ok Jaanu" menandai debutnya di industri film Hindi.

Adi, seorang pengembang video game, dan Tara, seorang arsitek, bertemu di Mumbai dan segera merasakan ketertarikan satu sama lain. Mereka memilih untuk hidup bersama tanpa merencanakan masa depan, lebih fokus pada kebahagiaan saat ini. Kehidupan mereka penuh dengan momen- momen ceria dan kebebasan, tetapi juga dihadapkan pada tantangan ketika perasaan cinta yang lebih dalam mulai berkembang.

Film ini mengeksplorasi tema cinta tanpa komitmen, mengeksplorasi bagaimana generasi muda menghadapi tuntutan cinta dan tanggung jawab. Meskipun Adi dan Tara berusaha untuk menjaga hubungan mereka tetap ringan, kenyataan hidup dan ekspektasi dari keluarga dan masyarakat mulai mempengaruhi mereka.

Seiring berjalannya waktu, Adi dan Tara harus menghadapi dilema antara memilih kebebasan mereka atau menjalin hubungan yang lebih mendalam. Konfrontasi ini membawa mereka pada perjalanan emosional yang mengungkapkan betapa kompleksnya cinta di zaman modern.

Adegan romantis dalam film Ok Jaanu | Ilustrasi gambar: dildaarara

Lagu-lagu dalam film ini menjadi latar emosional yang mendalam, menggambarkan berbagai nuansa cinta-dari kebahagiaan hingga keraguan. Melalui melodi yang menyentuh, penonton dibawa mencermati perasaan cinta yang rumit, di mana hubungan tidak hanya tentang romansa, tetapi juga tentang kompromi dan keinginan masing- masing untuk tumbuh.

Kehadiran momen-momen emosional, seperti saat mereka harus menghadapi pilihan sulit antara cita-cita dan cinta, menambah kedalaman cerita. Penutup film ini pun meninggalkan pertanyaan pada penonton tentang arti kesetiaan dan kebebasan dalam cinta di zaman sekarang. Dengan cara ini, "Ok Jaanu" berhasil menangkap esensi cinta yang tidak hanya indah, tetapi juga penuh realita yang sulit.

Selain "The Humma Song" dan "Enna Sona," lagu lain yang menarik perhatian dalam film "Ok Jaanu" adalah "Kaara Fankaara." Lagu ini memiliki ritme yang ceria dan lirik yang upbeat, menggambarkan momen-momen kebersamaan dan keceriaan karakter dalam film. Selain itu, "O Saathi" juga patut disebutkan karena nuansa romantisnya yang mendalam dan melodi yang menyentuh hati. Keduanya menambah kedalaman emosi dalam alur cerita.

"Ok Jaanu" adalah film yang menarik untuk dianalisis dari perspektif pemikiran filsuf, terutama dalam konteks hubungan, cinta, dan komitmen.

  • Sartre dan Kebebasan Individu:

Jean-Paul Sartre berpendapat bahwa manusia terkutuk untuk bebas, dan keputusan yang diambil mendefinisikan eksistensi kami. Di dalam "Ok Jaanu," karakter utama, Adi dan Tara, menghadapi pilihan untuk berkomitmen satu sama lain atau mengejar ambisi masing-masing. Dalam konteks ini, keputusan mereka menggambarkan bagaimana kebebasan pilihan dapat membentuk identitas dan hubungan mereka.

  • Kant dan Etika:

Immanuel Kant menekankan pentingnya prinsip moral dan tanggung jawab etis dalam hubungan. Dalam film ini, keduanya harus mempertimbangkan dampak pilihan mereka tidak hanya pada diri mereka sendiri tetapi juga pada orang lain di sekitar mereka. Tindakan mereka bisa dilihat sebagai refleksi dari kewajiban moral terhadap satu sama lain.

  • Plato dan Cinta Sejati:

Dalam Dialognya, Plato menggambarkan cinta sebagai dorongan untuk mengejar kebaikan tertinggi. Dalam konteks "Ok Jaanu," cinta antara Adi dan Tara bisa dilihat sebagai pencarian untuk menemukan makna yang lebih dalam dalam hidup mereka. Ini menyoroti ketegangan antara cinta fisik dan cinta yang lebih spiritual atau emosional.

Dengan mengadopsi perspektif para filsuf tersebut, "Ok Jaanu" lebih dari sekadar narasi cinta; ia menjadi refleksi mendalam terhadap cinta, pilihan, tanggung jawab, dan perjalanan menuju pemahaman diri. Film ini mendorong kita untuk mempertanyakan: Bisakah cinta yang bebas bersatu dengan komitmen? Seberapa besar pengorbanan yang kita bersedia lakukan demi cinta yang kita pilih?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline