Pada proses remaja menuju dewasa merupakan fase yang tidak mudah, banyak remaja mengalami kesulitan dalam fase ini. Kesehatan mental menjadi salah satu faktor penyebabnya, dilatarbelakangi permasalahan keluarga, hubungan asmara hingga tekanan sosial dalam menjalani aktivas sehari - harinya. Kesehatan mental masih menjadi hal yang tabu pada kehidupan bermasyarakat, banyak orang tua yang tidak bisa memahami kondisi kesehatan mental anaknya, berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental anak muda;
1. Tidak Memiliki Teman untuk Bercerita
Seseorang yang cenderung anti sosial akan lebih rentan untuk terkena gangguan kesehatan mental, beban pikiran yang terlalu banyak yang tidak bisa dikeluarkan dapat memicu terjadinya stress. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara curhat atau bercerita dengan orang - orang terdekat, atau curhat dalam bentuk tulisan. Bercerita merupakan sebuah cara yang cukup efektif dalam mengurangi beban pikiran seseorang.
2. Kecanduan Media Sosial
Pada era yang serba digital, tentunya setiap orang banyak yang menggunakan media sosial, namun sedikit orang yang sadar akan dampak buruk penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak pada kesehatan mental, dengan melihat sebuah postingan orang lain di beranda yang selalu berpenampilan menarik, memamerkan pencapainnya dan segala kebahagiaanya dapat menimbulkan rasa membanding - bandingkan diri sendiri dengan orang lain, hal tersebut bisa memicu rasa kurangnya percaya diri bahkan gangguan kecemasan hingga depresi. Banyak artis yang akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan media sosial, seperti; Reza Rahadian hingga Marissa Anita yang juga aktif membahas tentang dampak penggunaan media sosial yang berlebihan.
3. Patah Hati
Setiap orang pasti pernah yang mengalami fase patah hati, dimana fase ini merupakan fase yang begitu menyakitkan. Berbeda keyakinan, berbeda prinsip hingga perselingkuhan adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kandasnya sebuah hubungan. Patah hati dapat menyiksa pikiran, perasaan hingga fisik, perlu usaha ekstra untuk keluar dari fase ini. Namun, dengan tekad dan disiplin yang kuat, waktu akan membawa pada sebuah babak baru yang akan membahagiakan.
4. Tekanan di Perkuliahan
Menjadi mahasiswa perlu membutuhkan pundak yang tangguh untuk menjalaninya, tugas tak pernah mengenal jeda, dosen dengan tuntutan untuk menjadi mahasiswa yang selalu sempurna, organisasi yang penuh dengan tekanan dengan embel - embel keberhasilan di masa depan. Semuanya membuat jam tidur dan istirahat menjadi berkurang dan ini tentu berpengaruh pada kualitas kesehatan mental maupun fisik.
5. Kurangnya Perhatian dari Keluarga
Memiliki keluarga yang harmonis adalah sebuah keinginan setiap orang, tetapi kenyataan berkata lain. Banyak beban berat yang harus ditanggung sendiri, tidak memiliki tempat yang dijadikan rumah untuk menceritakan kesenangan maupun kesedihan adalah suatu hal yang menyakitkan. Ditampar keadaan dengan orang tua harus berpulang ketika masih berusia anak - anak tentunya bukan sesuatu yang mudah dilewati pada kehidupan.