Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Politik Islam Modern

Diperbarui: 4 Juli 2024   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istock by Getty Images

Dengan berbagai aktor, ideologi, serta kondisi sosial politik yang berbeda, perkembangan poliytik islam modern menjadi hal yang kompleks dan dinamis. Dunia Islam sudah banyak mengalami perubahan sejak runtuhnya kekaisaran Ottoman pada awal abad ke-20, baik dalam munculnya ideologi, negara bangsa, juga gerakan politik.

Munculnya gerakan politik Islam, banyak dari kaum muslimin yang merasa kehilangan simbol persatuan serta kepemimpinan di dunia Islam setelah runtuhnya kekaisaran Ottoman pada 1924. Beberapa gerakan politik Islam muncul akibat dari situasi ini. Gerakan-gerakan yang muncul bertujuan untuk mengembalikan kekuatan islamdan juga untuk mendukung penerapan hukum syariah dalam kehidupan nasional. Ikhwanul Muslimin atau Muslim Brotherhood, yang didirikan oleh Hassan al-Banna di Mesir pada tahun 1928 merupakan salah satu gerakan yang paling signifikan dalam sejarah. Gerakan ini bertujuan untuk memasukkan nilai-nilai islam ke dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi, sekaligus untuk menentang kolonialisme Barat.

Selain Ikhwanul Muslimin, gerakan lain seperti Jamaat-e-Islami di Pakistan, yang didirikan oleh Abul Ala Maududi dan Hizbut Tahrir, memiliki tujuan untuk mengambalikan kekhalifahan Islam dengan memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan gagasan politik islam. Gerakan ini banyak memperoleh dukungan dari mereka kaum yang merasa terpinggirkan oleh pemerintahan sekuler dan otoriter di negara mereka.

Implementasi hukum syariah, upaya untuk memasukkan hukum syariah ke dalam struktur pemerintahan merupakan salah satu yang menjadi ciri politik islam modern. Negara-negara seperti Arab Saudi dan Iran telah menerapkan hukum syariah secara keseluruhan. Disisi lain, negara-negara seperti Pakistan, Sudan, dan Nigeria telah memasukkan bagian-bagian dari hukum syariah ke dalam sistem hukum mereka. Kontroversi serta perdebatan tentang penerapan hukum syariah sering kali terjadi baik dikalangan masyarakat muslim maupun dalam komunitas internasional. Bahkan di Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar pun, masalah penerapan hukum syariah juga menjadi topik yang sensitif. Meskipun Indonesia tidak menerapkan hukum syariah secara nasional, beberapa daerah seperti Aceh memiliki otonomi khusus untuk menerapkan hukum syariah dalam kehidupan bermasyarakat mereka. 

Politik islam modern menghadapi banyak tantangan internal maupun eksternal. Akibat adanya perbedaan ideologi dan strategi, gerakan-gerakan politik islam ini sering terpecah. Sementara itu juga, gerakan-gerakan ini harus mengatasi tantangan internal lain seperti korupsi, ketidakadilan sosial, dan juga pelanggaran hak asasi manusia. Adapun tantangan eksternal yang dihadapi oleh gerakan politik islam yaitu, banyak dari negara-negara Barat yang menentang politik islam karena mereka beranggapan bahwa penerapan hukum syariah merupakan sebuah ancaman terhadap demokrasi bahkan hak asasi manusia. Dilain sisi juga, ketegangan antara Sunni dan Syiah berperan dalam mempengaruhi dinamika politik Islam.

Terlepas dari berbagai hambatan yang ada, masa depan politik islam masih memiliki potensi besar untuk berkembang. Banyak muslim yang masih berjuang untuk keadilan, kesejahteraan, serta berjuang untuk mengembangkan moralitas dalam kehidupan politik. Dengan munculnya gerakan politik islam, upaya untuk menerapkan hukum syariah, dan dengan tantangan juga prospek yang dihadapi, politik islam terus berubah dan berkembang seiring zaman. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline