Judul Novel: Ketika Cinta Bertasbih 1
Penulis: Habiburrahman El shirazy
Tebal Novel: 477 halaman
Penerbit: Penerbit Republika-Basmala
Tahun Terbit: 2007
Novel ini menceritakan sosok pemuda sederhana yang sedang menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi di Cairo yaitu Universitas Al-Azhar. Dia adalah abdullah khairul azzam yang biasa di panggil Azzam. Azzam dikenal sebagai sosok yang tegas dan wibawa. Dia juga sangat memegang teguh prinsip islam dalam kehidupannya sehari-hari. Dikalangan teman-temannya dia juga sosok yang menjadi panutan yang bisa diandalkan. Selain menjadi seorang mahasiswa, dia juga pekerjakeras sebagai pembuat tempe dan bakso demi membiayai ibu dan adik-adik perempuannya di Indonesia sebagai pengganti bapaknya yang telah tiada. Akan tetapi, itu semua tidak membuatnya putus asa dalam menghidupi keluarganya. Disamping itu Azzam rela meniggalkan kuliahnya untuk sementara dan lebih fokus untuk mencari rezeki. Terkadang dia merasa iri kepada teman-temanya karena mereka sudah terlebih dulu lulus. Bahkan sudah ada yang mengginjak s2.
Sosok Azzam juga terkenal di kalangan para duta besar. Dia sering mendapatkan undangan dari duta besar Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Saat bekerja itulah dia bertemu dengan putri duta besar,cantik, dan salah seorang lulusan Universitas di jerman. Akan tetapi, dengan adanya putri duta besar itu yang cantik, cerdas tidak menggoyahkan imannya Azzam. Dan dia selalu menjaga pandagannya. Namun, tanpa sengaja dia melihat seseorang mahasiswi Al-Azhar yang memikat hatinya bernama Anna Althafunnisa. Ketika itu Azzam ingin melamar Anna akan tetapi, sahabatnya sendiri yang sudah melamarnya yang bernama furqan. Karna status sosialnya furqan lebih tinggi daripada Azzam. Akhirnya Azzam memutuskan untuk lebih fokus dalam melanjutkan kuliahnya setelah adiknya menyelesaikan pendidikan. Dan setelah itu akhirnya dia dapat menyelesaikan kuliahnya dan kembali ke Indonesia dengan nilai yang cukup memuaskan. Itulah kehidupan yang Azzam rasakan selama menuntut ilmu banyak lika-likunya.
*Kelebihan Novel: gaya bahasa yang digunakan sangat ringan sehingga isi cerita sangat mudah dipahami bahkan membuat pembaca seakan-akan berada dalam cerita tersebut. Dan penulis juga lebih banyak menggunakan percakapan 3 bahasa hingga pembaca seakan berada dalam dunia tersebut. Kata-kata dan kalimat yang digunakan juga santun dan memotivasi setiap pembaca. Dari novel ini juga bukan hanya menceritakan perjalanan seseorang dalam menuntut ilmu, dan bukan hanya persoalan cinta sesama jenis bahkan ini juga menceritakan seseorang yang cinta kepada Allah Swt. Jadi, novel sangat bermanfaat dibaca oleh para remaja.
*Kekurangan Novel: Penulis kurang menunjukkan pengenalan tokoh-tokohnya. Bahkan konflik-konflik yang terjadi tidak terlalu dimunculkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H