Program pendidikan guru penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Saat ini pendidikan guru penggerak angkatan pertama hingga keenam telah selesai dan menghasilkan 55.000 guru penggerak dari seluruh penjuru Indonesia. Bahkan kini sudah ada ribuan guru penggerak yang diangkat menjadi kepala sekolah dan juga pengawas sekolah.
Program guru penggerak ini merupakan Kebijakan Merdeka belajar episode ke-5 yang dilakukan dalam rangka untuk menyiapkan para guru Indonesia menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well being dalam ekosistem pendidikan di sekolah. Melalui program ini para guru diharapkan dapat bergerak dan berpartisipasi aktif dalam menggerakkan komunitas belajar. Para guru penggerak ini bisa menjadi coach dan mentor bagi rekan guru yang lain, menjadi pendorong kolaborasi antara guru dan pelaku kepentingan dan juga menjadi pendorong bagi pendekatan kemandirian dan kepemimpinan murid di sekolah masing-masing.
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 ini dimulai pada tanggal 20 Oktober 2022 dan selesai pendidikannya 15 Juli 2023 lalu. Tujuan dari program ini adalah memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogik kepada para guru dan sekaligus juga dalam rangka untuk menciptakan rasa nyaman dan bahagia bagi peserta didik yang ini ditunjukkan melalui sikap dan emosi positif pada satuan pendidikan, dan bersikap positif terhadap proses. Paket modul kedua terkait dengan paradigma dan misi guru penggerak, praktik pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dan paket modul yang ketiga yaitu pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Keseluruhannya tiga paket modul itu ada sepuluh sub modul, dan ini sudah disampaikan seluruhnya oleh para instruktur, difasilitasi oleh para fasilitator dan didampingi oleh para pengajar praktik.
Nah, dalam proses pendidikan selama 6 bulan ini selain mendapatkan pembekalan materi secara online para peserta ini juga mengikuti lokakarya telah berbagi praktek baik melalui berbagai macam pertemuan yang diselenggarakan bahkan di lokakar yang ke-7 itu ada yang kita sebut dengan lokakarya panen hasil belajar. Nah melalui forum lokakarya ini masing-masing peserta ini dapat saling berbagi dan melakukan pendalaman dari apa yang sudah dijalankan di sekolah masing-masing.
Masing-masing para calon guru penggerak ini juga sudah berbagi praktik baik, berbagi karya baik dan sekarang sudah banyak sekali kita dapatkan ribuan karya-karya baik para guru kita khususnya dari para guru penggerak ini bertebaran di media-media sosial baik melalui YouTube, Facebook dan juga di dalam konten refleksi demonstrasi dan aksi nyata. Saat ini juga para guru penggerak ini sangat banyak kontribusinya di dalam pemanfaatan platform Merdeka mengajar melalui kegiatan untuk belajar mandiri maupun mengunggah hasil karya angkatan.
Pada Kamis (3/8/2023) lalu, telah diselenggarakan Penutupan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 secara virtual. Acara ini dihadiri oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., lalu ada Ibu Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., selain itu hadir juga Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Tenaga Kependidikan Bapak Dr. Praptono, M.Ed.. Dalam acara penutupan tersebut, Bapak Dr.Praptono, M.Ed. melaporkan bahwa Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ketujuh ini dengan jumlah sasaran peserta sebanyak 18.079 ini berasal dari 310 kabupaten kota di 32 provinsi di Indonesia. Kegiatan PGP angkatan 7 ini terbagi dalam dua moda. Untuk moda reguler ada 17.885 orang peserta dan untuk dan PGP rekognisi diikuti 194 peserta. Dari 18.079 peserta yang telah diumumkan dalam kelulusan ternyata tercatat 18.066 peserta yang melakukan registrasi ulang dan melakukan pendidikan. Akhirnya melalui rapat pleno kelulusan yang dilakukan pada tanggal 19-22 Juli 2023 di Surabaya, sudah ditetapkan dari 18.066 yang mengikuti pendidikan maka sebanyak 17.805 peserta atau 99,86% itu dinyatakan lulus dengan rincian dari PGP reguler sebanyak 17.616 atau 99,85% dan dari program guru penggerak rekognisi sebanyak 189 peserta atau 97,93%. Selama pendidikan sebanyak 230 peserta yang telah tercatat mengundurkan diri dan dinyatakan tidak lulus sebanyak 31 peserta.
Ibu Dirjen GTK Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd juga menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa jumlah peserta calon guru penggerak angkatan 7 ini tersebar di 32 provinsi di Indonesia, berdasarkan persebaran kabupaten kota jumlahnya naik dua kali lipat dibanding angkatan sebelumnya, ini merupakan sebuah tekad kuat untuk memajukan pendidikan Indonesia. "Saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua guru penggerak, pengajar praktik, fasilitator, instruktur dan penyelenggara kegiatan yang telah mensukseskan program. Saya sangat menyadari bahwa proses yang telah dijalani oleh guru penggerak tentu penuh dengan perjuangan berat tapi saya yakin bahwa proses yang panjang ini telah memunculkan kekuatan baru dalam diri Bapak Ibu untuk berkontribusi bagi pendidikan anak-anak Indonesia. Dengan adanya guru penggerak ini saya sangat yakin bahwa kekuatan kita akan semakin besar yaitu kekuatan untuk membuat Perubahan penting bagi masa depan Pendidikan anak-anak Indonesia."sambung bu Dirjen GTK dengan semangat.
Begitu juga Bapak Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., dalam acara penutupan PGP angkatan 7 menyampaikan, "Saya menyambut baik kehadiran 17.850 penggerak angkatan ketujuh yang baru saja menuntaskan masa pendidikannya. Selamat atas kerja keras semangat yang telah Ibu Bapak perlihatkan selama masa pendidikan. Seperti yang sering saya sampaikan guru penggerak adalah mercusuar yang mampu menerangi lingkungan di sekitarnya, mendorong seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk bergotong-royong menghadirkan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan yang berpusat pada pengembangan potensi murid."
Dalam momen penutupan pendidikan guru penggerak angkatan 7 ini, Bapak menteri juga menghimbau guru penggerak untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin pembelajaran dengan semangat di lingkungannya masing-masing. "Kerahkan semua pengetahuan dan pengalaman yang telah ibu bapak peroleh selama masa pendidikan untuk memberikan yang terbaik bagi perkembangan murid-murid kita. Dan untuk seluruh guru penggerak di Indonesia baik yang sudah lulus maupun masih dalam masa pendidikan Saya berpesan untuk tidak pernah lelah belajar dan memperdalam pengetahuannya mengenai esensi pendidikan yang dibawa merdeka belajar. Guru-guru yang selalu ingin belajar akan mampu melahirkan SDM unggul yang juga memiliki mental pembelajar sepanjang Hayat" sambung Nadiem dengan tegas.
Inilah tantangan kita. Guru penggerak yang sudah melalui pendidikan ini adalah bagian dari pemimpin pendidikan Indonesia di masa depan. Pemimpin-pemimpin pendidikan yang menjadikan kebutuhan murid sebagai pertimbangan utama dalam setiap keputusan nantinya baik sebagai kepala sekolah, pengawas sekolah atau bentuk kepemimpinan pendidikan lainnya. Dengan bekal kepemimpinan ini guru penggerak dapat menggerakkan ekosistem pendidikan di dalam sekolah dan juga di wilayah kabupaten kota masing-masing dan bersama rekan-rekan seperjuangannya sama-sama bergerak demi perbaikan pendidikan di Indonesia. Guru penggerak akan bisa saling bersinergi dan berkolaborasi satu sama lain untuk mendorong perbaikan dan transformasi pendidikan akan berdampak baik bagi generasi masa depan bangsa yaitu pada murid-murid kita. Kita tingkatkan Terus semangat belajar dan berbagi menguatkan budaya refleksi dan kolaborasi serta terus bergerak demi mewujudkan profil pelajar Pancasila.