Jaman now sekarang memang serba instan. Serba cepat. Kata Charles Darwin, bukan karena kurang cerdas dan kurang kuat yang membuat makhluk hidup kalah dalam persaingan. Melainkan karena kurang cepat.
Dulu, ketika saya kecil, mencuci mobil sampai dikeroyok rame-rame dan berbasah-basah. Itupun perlu waktu 2 jam agar tuntas bersihnya. Saat ini, cuci mobil bisa dilakukan dalam waktu 5 menit. Tanpa perlu keluar dari mobil.
Saya pun sempat merasakan repotnya membuat laporan dengan mesin tik. Satu huruf salah, membuat kita harus ketik ulang sehalaman. Belakangan sudah ditemukan tipp-ex kertas yang bisa menimpa huruf yang salah tadi, setelah sebelumnya berbentuk larutan.
Internet pun sedemikian sehingga menyediakan informasi dengan cepat. Sehingga kita pun akan cepat menerima, cepat menyimpulkan, dan cepat memberi penilaian. Setelah itupun akan cepat menerima kembali. Sehingga kita semakin cepat menyimpulkan dan seterusnya.
Apakah ini salah? Tidak. Ini bukan masalah benar dan salah. Ini sudah saatnya demikian adanya. Justru yang diuji adalah mental verifikasi kita.
Video you tube, kicauan di twitter, dan snapshot berita, itu adalah penggalan. Kita tidak punya waktu lagi untuk mencerna konteks dan menyambung penggalan-penggalan yang ada secara utuh.
Untuk itu, aku teruskan pesan ayahku kepada anak-anakku, saudara-saudaraku, teman-temanku, dan kepada semua pembaca blog ini. Sempatkanlah membaca.
===
Artikel ini telah diposting di blog penulis pada tanggal 3 September 2018.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI