Lihat ke Halaman Asli

Kompas TV : TiVi milik kompas atau TiVi-nya Kompas

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel Ari Syarifudin Lainnya

Tadinya, saya berpikir ini  adalah televisi traveling seperti National Geographic.  Tayangannya jernih seperti HDTV. Suaranya empuk dan halus.  Tapi kok bagus sekali gambar dan narasinya.

Ahh, rupanya ini Kompas TV, decak saya kagum setelah melihat SPOT iklan yang terpampang jelas menampilkan logo Kompas TV.  Tapi masih ada keraguan yang masih dalam. Saya matikan TV, karena urusan  lebaran.

Saya coba berkomparasi dengan TV7  berbalik 180 derajat.  Berseberangan jauh konsep dan material yang terlihat.  Semoga amatan ini keliru. Tapi seperti itulah mata nakal menangkap kesan dari logo Kompas TV yang 'nakal' dan 'seksi'.

TiVi milik kompas

Saya sebenarnya mencurigai Kompas TV.  Ada pikiran buruk ketika Kompas TV muncul.  Saya benci ketika ada media massa 'maksa' bikin TV. Karena kesan yang paling dalam saya rasakan adalah memindahkan  media massa dalam tayangan  TV. Jadi hanya beda medianya saja.  Isinya jadi copas (C/P).  Setali tiga uang.

TiVi-nya Kompas

Akhirnya saya tersadar. Ternyata Kompas TV tidak seperti yang saya sangka. Prasangka buruk saya tentang media copy/paste ternyata hilang.  Otaknya parapemikir  di Kompas mencoba memindahkan pikiran "Nakal" meraka ke dalam media broadcast.

KompasTV : Inspirasi Indonesia

Inspirasi Indonesia. Indonesia yang mana, nih? Itu pikiran genit saya ketika membaca tagline KompasTV. Agak berat memahami tagline ini. Tagline-nya masih bersayap.  Semoga saya keliru. Karena saya mencoba mewakili kelas 'teri' dari negeri ini.  Kaum tertindas sudah berat memikirkan "besok makan apa?"

Akan kemana KompasTV?

Sebuah pertanyaan yang muncul ketika saya sedang menatap matahari yang terus saja menyinari.  Yang menjadi inspirasi mahluk bumi. Akankah KompasTV akan menjadi 'matahari' seperti halnya matahari bagi bumi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline