Pada saat ini, Indonesia ditimpah bencana nasional yaitu kebakaran hutan di daerah kawasan Pulau Sumatera yaitu Provinsi Jambi, Kalimantan dan Riau . Bencana ini sudah memasuki hampir satu bulan penuh, dan dari sebelum bulan puasa belum turun hujan hingga beberapa minggu terakhir. Namun ada beberapa daerah yang sudah turun hujan, tetapi tidak mempengaruhi berkurangnya kabut asap. Akibat dari bencana kabut asap tersebut, berdampak pula pada kesehatan masyarakat, terutama pada anak-anak.
Terlepas dari itu semua yang lebih memperhatinkan adalah masalah pendidikan. Kabut asap berdampak pada sekolah bahkan perkuliahan. Pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah, sehingga materi pelajaran tentunya akan berpengaruh juga yaitu materi pelajaran ketinggalan. Rata-rata guru untuk mengejar materi pelajaran ini dengan memberikan tugas kepada peserta didik sebanyak mungkin tanpa membuat perencanaan. Dapat dibayangkan bahwa bagaimana peserta didik mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) setiap mata pelajaran yang terdiri-dari beberapa tugas. Tentu ini sangat memberatkan peserta didik, dan bahkan guru juga kan disibukkan dengan mengoreksi PR peserta didik tersebut.
Sebenarnya ada altenatif yang paling tepat untuk jenjang pendidikan menengah yaitu memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) sebagai media pembelajaran. Namun guru harus membuat planning yaitu membuat jadwal pelaksanaan materi pelajaran yang dilengkapi dengan hari, tanggal dan materi yang dipelajari. Jadi, peserta didik tinggal mengikuti jadwal tersebut. Artinya libur atau tidak, sama sekali tidak berpengaruh pada proses pembelajaran dengan syarat keaktifan peserta didik menjadi syarat utama.
Inilah motivasi saya sebagai guru untuk mengikuti Diklat Guru Melek IT (Dogmit), memberikan solusi alterantif meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. KBM dengan memanfaatkan IT merupakan sebuah inovasi pembelajaran, memberikan daya tarik pada peserta didik, pembelajaran yang tidak membosankan. Untuk mengatasi itu semua ikutilah Diklat Guru Melek IT (DOGMIT).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H