Lihat ke Halaman Asli

Syarif Perdana Putra

Fresh Graduate at Institut Bisnis Nusantara

Selain Polusi Udara, Begini Dampak Berbahaya Membakar Sampah!

Diperbarui: 27 Juli 2023   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi membakar sampah daun. (Sumber: PIXABAY/BRIANSTEPHENS00 via kompas.com)

Membakar sampah telah menjadi praktik umum di banyak wilayah, terutama di daerah yang tidak memiliki infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. 

Meskipun menjadi cara cepat untuk menghilangkan sampah, praktik ini membawa dampak berbahaya yang signifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Salah satu dampak berbahaya utama dari membakar sampah adalah polusi udara. 

Proses pembakaran menghasilkan zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida, dioksida sulfur, dioksida nitrogen, dan partikel-partikel berukuran mikro. 

Zat-zat ini dilepaskan ke udara dan menyebabkan polusi udara yang dapat membahayakan kesehatan manusia, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar area pembakaran sampah. 

Polusi udara ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata dan tenggorokan, serta meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Pembakaran sampah juga menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana. 

Gas-gas ini berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Efek pemanasan global termasuk peningkatan suhu global, perubahan pola cuaca ekstrem, dan peningkatan tingkat permukaan laut, yang dapat berdampak buruk pada kehidupan manusia dan keberlangsungan ekosistem.

Simak penjelasan dibawah ini dampak berbahaya lainnya dari membakar sampah selain polusi udara !!!

Menyebabkan Polusi Tanah & Polusi Air 

Ilustrasi Gambar. (Sumber: Internasional Republika)

Saat sampah dibakar, limbah toksik dan bahan kimia berbahaya dapat masuk ke dalam tanah. Hal ini dapat mencemari tanah dan mengurangi kualitasnya, mengganggu pertumbuhan tanaman dan mengancam keseimbangan ekosistem. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline