Psikologi Penilaian Kerja dan Prestasi Kerja
Muhammad Syarif Najmudin/Mahasiswa MPI/S2 UIN Sunan Gungung Djati Bandung
Psikologi dalam Penilaian Kerja dan Prestasi Kerja
Muhammad Syarif
Performance Appraisal merupakan upaya organisasi untuk mengetahui kualitas dan kuantitas kinerja, kendala serta sikap karyawan dalam kaitannya dengan keberadaan karyawan di dalam suatu organisasi. Hal ini dilakukan mengingat ragam latar belakang pendidikan dan pengalaman karyawan berpeluang besar menampilkan perbedaan pola sikap dan prestasi kerja. Penilaian kinerja harus dilakukan sebagai upaya memotivasi pegawai agar mendapatkan kinerja maksimal.Terdapat ketidaksesuaian antara penilaian kerja dengan prestasi kerja ataupun kinerja yang diharapkan. Untuk itulah tulisan ini berusaha mendudukan makna dan hakikat psikologi dalam penialian kerja dan prestasi kerja agar selaras dengan tujuan yang diharapkan, dengan penjelasan konsep dasar penilaian kerja dan kinerja SDM.
Pertama: Makna dan hakikat Penilaian kinerja. Performance appraisal adalah suatu proses yang memungkinkan organisasi mengetahui, mengevaluasi, mengukur dan menilai kinerja anggota secara tepat dan akurat, berperan penting dalam merencanakan pengembangan karir lebih lanjut bagi karyawan yang bersangkutan. Di sisi lain, kinerja karyawan memiliki pengaruh besar terhadap upaya perusahaan untuk mencapai tujuan, oleh karenanya perusahaan tentu akan mempekerjakan karyawan dengan kinerja yang baik. Pelaksanaan penilaian kinerja menjadi penting diperhatikan, mengingat bagus tidaknya pelaksanaan kinerja yang dilakukan karywan akan dipengaruhi oleh tepat tidaknya metode pelaksanaan yang dipilih dan diimplementasikan.
Kedua: Makna Prestasi dan Kepuasan Kerja. Prestasi kerja adalah suatu hasil dari sebuah pekerjaan karyawan yang dicapai dalam melaksanakan tugas yang diemban berdasarakan kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Sebagai umpan balik dari berbagai hal yaitu kemampuan, keletihan, kekurangan dan potensi seseorang untuk mengetahui kemampuan pegawai dan dapat digunakan untuk penentuan kebijakan manajemen dimasa yang akan datang. Kepuasan kerja dimaknai sebagai cara pandang seseorang terhadap pekerjaannya, diperoleh dari hasil kerja optimal dan sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Kepuasan kerja dipengaruhi faktor dalam maupun dari luar lingkungan kerja, dan bersifat individual sehingga memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya
Ketiga: Hubungan Psikologis dengan Penilaian Kerja. Terdapat hubungan erat yang berdampak langsung pada aspek psikologis karyawan dalam suatu ologi organisasi, penilaian kinerja bukan hanya alat untuk mengevaluasi hasil kerja, tetapi juga berfungsi sebagai sarana membentuk perilaku karyawan melalui umpan balik yang diberikan. Umpan balik yang tepat dapat meningkatkan motivasi, mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu diperbaiki, memberikan rasa penghargaan kepada karyawan atas prestasi yang dicapai. Penilaian kinerja yang efektif harus mempertimbangkan aspek psikologis, tidak hanya berfokus pada hasil kuantitatif, tetapi juga dampak emosional dan motivasional karyawan, demi meningkatkan prestasi kerja secara keseluruhan.
Tulisan ini disarikan dari bahan ajar Materi Kuliah Psikologi Pendidikan Part 9 Dosen Pengampu Prof DR H A Rusdiana, MM.
Muhammad Syarif Najmudin, Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendiri Pesantren Vila Quran Bandung, Pembina Yayasan Fathul Mubiin Bandung, Pembimbing Haji dan Umroh Dago Wisata dan Insan Qalbu, Penceramah, Penulis. Pribadi yang masih terus belajar melalui pengayaan literasi, siap dan terbuka mengikuti dinamisasi perkembangan ilmu. Menyukai ragam tantangan dalam menumbuhkan pengetahuan dan skill baru.