Lihat ke Halaman Asli

Keterbatasan Akses Pupuk Berpotensi Picu Kerawanan Pangan di Kecamatan Tumpang

Diperbarui: 6 Agustus 2024   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penelitian Riset Kolaborasi Indonesia di Kecamatan Tumpang (Dokumentasi Pribadi)

Malang - Petani di Desa Malangsuko, Kecamatan Tumpang, kembali menyuarakan keluhan terkait sulitnya mendapatkan pupuk subsidi, khususnya pupuk urea. Masalah distribusi yang tidak merata dan praktik-praktik yang merugikan petani membuat mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pupuk untuk tanaman mereka.

Kecamatan Tumpang, yang terletak di kaki Gunung semeru, dikenal sebagai daerah pertanian subur. Kondisi geografisnya yang mendukung menjadikan wilayah ini potensial untuk berbagai jenis tanaman, termasuk padi dan jeruk. Namun, potensi tersebut terhambat oleh permasalahan keterbatasan akses pupuk yang dapat memicu kerawanan pangan.

Penelitian Kolaborasi UM Ungkap Tantangan

Salah satu hasil penelitian kolaborasi Universitas Negeri Malang (UM) yang tengah mendalami dinamika perilaku petani marjinal di Kecamatan Tumpang semakin menguatkan temuan di lapangan. Penelitian ini mengungkap bahwa ketidakmerataan distribusi pupuk dan harga yang tinggi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas petani, terutama petani padi.

Menurut hasil survey, petani padi cukup bergantung pada pupuk urea. Hal ini diperparah oleh keterbatasan akses dan harga yang mahal, sehingga menyulitkan mereka untuk mendapatkan pupuk dalam jumlah yang cukup dan dengan harga yang terjangkau.

Permasalahan yang dihadapi petani di Kecamatan Tumpang sangat relevan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 2, yaitu yang berfokus pada mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang lebih baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan. Dalam hal ini pupuk pertanian memiliki peran yang sangat krusial dalam mencapai tujuan SDGs 2.

Pupuk Kandang Jadi Alternatif

Menyikapi adanya keterbatasan akses keterjangkauan pupuk, banyak petani jeruk di desa Malangsuko Kecamatan Tumpang yang memilih untuk memanfaatkan pupuk kandang sebagai alternatif. Pupuk kandang dinilai lebih ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kualitas tanah. Namun, untuk tanaman padi, pupuk urea masih menjadi pilihan utama karena kandungan nitrogennya yang tinggi.

Dampak terhadap Produktivitas

Kondisi ini berpotensi menurunkan produktivitas petani di desa Malangsuko. Kurangnya ketersediaan pupuk yang berkualitas dan terjangkau dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen. Hal ini tentu saja berdampak pada pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Harapan dan Tuntutan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline