APAKAH MANUSIA DAPAT HIDUP SENDIRI?
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Itulah ungkapan yang sering sekali kita dengar dimanapun berada. Mengapa manusia tidak dapat hidup sendiri? Ya kembali lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial. Tapi kita pasti pernah berpikir bagaimana jika kita hidup sendiri? Apakah manusia dapat hidup sendiri tanpa memerlukan orang lain? Tentu saja jawabannya tidak.
Beberapa orang pasti mengatakan bahwa dirinya mampu mengatasi segalanya sendirian dan tidak membutuhkan orang lain. Namun pada kenyataannya, kita semua memerlukan orang lain untuk dapat meneruskan hidup. Mau kamu seorang introvert ataupun ekstrovert pasti memerlukan seseorang dalam hidupmu. Jadi pada akhirnya kita akan sadar seberapa pentingnya orang lain di hidup kita.
Karena pada dasarnya kita butuh petani untuk melengkapi makanan pokok, pengantar jasa untuk distribusi barang yang kita mau, serta lainnya. Manusia akan selalu membutuhkan orang lain secara langsung ataupun tidak langsung. Jadi, masih terpikirkan untuk dapat hidup sendirian tanpa bantuan orang lain?
MAKHLUK SOSIAL AKAN BERINTERAKSI
Setelah memahami bahwa manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendirian, pada akhirnya manusia akan melakukan kontak fisik dan komunikasi dengan orang lain. Komunikasi inilah yang menjadi kunci utama interaksi sosial. Kita dapat berinteraksi antar individu dan kelompok. Interaksi sosial memang hal yang sudah terpola di masyarakat, namun kita masih bisa membatasi siapa saja yang mau berinteraksi dengan diri kita sendiri.
Berinteraksi dengan manusia, hewan, dan alam bukanlah merupakan hal yang tabu. Kita pasti akan berinteraksi mau tidak mau seiring berjalannya waktu. Kamu mungkin tidak dapat mengontrol dengan siapa kamu berinteraksi, namun dapat juga membatasi diri dalam berinteraksi untuk mencegah hal-hal yang kurang nyaman.
Setiap pagi manusia akan menjalankan aktivitas seperti biasanya. Seseorang akan melaksanakan interaksi dengan benda di sekitarnya mulai dari ponsel, buku, makanan, dan banyak hal lainnya. Ini membuktikan manusia akan selalu berinteraksi baik dengan media maupun dengan makhluk hidup. Contoh lainnya adalah ketika kita melihat kucing di jalanan yang hampir tertabrak mobil, dan kita mengambilnya untuk menyelamatkannya. Meski dengan hewan, hal itu tetap dikatakan sebagai interaksi sosial.
Dan yang pasti kita akan berinteraksi dengan manusia. Sebagai contoh kegiatan belajar mengajar di sekolah, kamu dan temanmu hang out di suatu tempat, mengobrol hal unik yang sebenarnya tidak penting, serta membantu teman yang kesulitan meski kesulitannya hanyalah membuka tutup botol. Interaksi inilah yang dinamakan interaksi sosial. Interaksi tersebut bisa juga dilakukan antar individu dengan kelompok.
Contohnya jika kamu masuk ke dalam forum dan memberikan nasihat pada forum tersebut. Atau bisa juga secara kelompok dengan kelompok yang banyak terjadi di dunia sekarang adalah study banding antar sekolah. Interaksi sosial bertujuan agar manusia lebih mengerti dan menghargai bagaimana perasaannya terhadap lingkungan sekitar.
APA SIH DAMPAK KITA BERINTERAKSI SOSIAL?
Mungkin kita seringkali bertanya-tanya sebenarnya benefit dari kita melakukan interaksi kepada orang lain apa? Bahkan untuk hal sekecil membantu orang tua yang ingin menyebrang di jalan akankah memiliki manfaat untukmu? Ya tentu saja dampak dari interaksi sosial bergantung pada dengan siapa kamu berinteraksi dan apa yang kamu lakukan.
Jika kamu kesulitan dalam mengerjakan PR, dan kamu bertanya dengan temanmu kunci jawabannya maka yang akan kamu dapatkan hanyalah kunci jawaban PR tersebut. Namun, jika kamu bertanya cara untuk menyelesaikan soal, maka yang kamu dapat adalah kepahaman dirimu atas PR dan rasa puas dalam mengerjakan.
Sama seperti di atas berinteraksi sosial dampaknya adalah kita sendiri yang mengatur. Manusia diberikan pilihan dan akal untuk dapat membedakan hal yang baik dan buruk. Semisal kamu berinteraksi dengan teman yang mengajakmu melakukan hal yang tidak baik akankah kamu akan terjun ke jurang yang sama? Pilihan itu semua ada di tanganmu, karena kamu sudah berinteraksi dengan temanmu dan kamu tinggal mengambil keputusan selanjutnya.
Interaksi sosial yang positif akan memberikan banyak manfaat untukmu mulai dari relasi pertemanan yang bagus dan sehat, kesehatan mental berkat dukungan orang sekitar, serta mendapatkan seseorang yang dapat menemani kamu apa adanya. Keluarga dan, sahabat, teman, merupakan bagian wujud adanya interaksi sosial. Coba bayangkan jika kamu tidak pernah berinteraksi dengan keluargamu saat baru lahir, apakah kamu akan dapat tetap bertahan hidup? Tentu saja hal itu sangat memiliki kemungkinan sangat kecil untuk dapat bertahan hidup.
Namun apakah interaksi sosial bisa berdampak buruk? Seperti pisau yang dimiliki pilihannya diasah atau didiamkan. Interaksi sosial juga bisa menjadi boomerang bagi beberapa orang. Semisal kamu berinteraksi dengan seseorang yang kamu anggap cukup dekat, namun membocorkan rahasiamu ke orang-orang sekitar. Padahal kamu dan dia sudah berinteraksi sangat baik. Interaksi sosial juga bisa membawa kamu ke jurang hitam jika kamu tidak ingin keluar dari zona itu. Semisal kamu berinteraksi dengan orang-orang yang selalu berpesta ria akan selalu menghambat dirimu yang tidak suka berpesta. Berinteraksi dengan orang lain terkadang memang memerlukan energi, jadi kamu harus pintar-pintar memulainya ya!
APAKAH PERLU TAKUT BERINTERAKSI?
Berdasarkan artikel diatas apakah kamu masih ragu untuk berinteraksi? Kalau kamu ragu akan bertemu orang-orang yang membawamu ke jurang dan tidak melakukan interaksi sosial adalah kesalahan besar. Karena dengan berinteraksi kita akan dapat memahami lebih banyak orang dan juga perasaan diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H