Lihat ke Halaman Asli

Book Project : My Hijab My Identity!

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu’alaikum, ukhti cantik, semoga selalu dirahmati ALLAH SWT.

Mhon maaf ganggu waktunya, ditengah kesibukan ukhti dalam menjalankan aktifitas.

Dalam rangka pembuatan buku saya yang ke – 9 “My Hijab My Identity” saya ingin meminta tolong kepada ukhti untuk menyempatkan waktunya menceritakan pengalaman ukhti dalam berhijab yang insya ALAH kisah ukhti akan dimuat di buku tersebut sebanyak 3 halaman plus foto.

Berikut beberapa pertanyaannya, tolong dijawab dengan selengkap- lengkapnya berupa narasi / cerita:

1. Boleh diceritakan sejak kapan ukhti berhijab dan apa yang menjadikan ukhti bertekad berhijab?
2. Siapa yang menjadi panutan ukhti sehingga bertekad menjadi wanita muslimah yang berhijab dan mengapa dia menjadi inspirasi ukhti?
3. Enak gak enaknya setelah berhijab apa ukhti? Pernah mengalami kejadian atau kesulitan yang tidak enak karena hijab? Trus gimana solusinya?
4. Setelah ukhti berhijab boleh disebutkan poin poin apa saja yang didapatkan dalam kehidupan?
5. Arti hijab syar’I menurut ukhti itu apa yah?
6. Bagaimana tanggapan ukhti mengenai beragam model hijab yang sedang marak saat ini?
7. Saran untuk ukhti lain yang belum berhijab apa?

Tolong sertakan biodata ( nama lgkp, umur, kota, pekerjan, tempat bekerja, twitter/ fb/ web/ blog, prestasi / penghargaan nasional & international ) & foto close up wajah atau seluruh badan min. 3 foto dikirim ke fb Syarifah Aliyyah Shihab atau email syarifahaliyyahshihab@yahoo.co.id paling lambat 15 maret 2013.

Terimakasih bnyk atas partisipasi ukhti, royalty buku ini akan disumbangkan ke SAS Foundation untuk pengembangan talenta para remaja dalam bidang jurnalistik. Semoga amal ibadah ukhti diberikan berlipat ganda oleh ALLAH SWT.

Wassalamualaikum wr wb.

Syarifah Aliyyah Shihab
@saliyyahshihab

Contoh Cerita :

SyarifahAliyyahShihab…nama saya dikenal sejak awal menjadi penulis tahun 2007 pada saat saya menerbitkan buku pertama saya yang ALHAMDULILLAH sekarang best seller berjudul The Power Of First Love. Saya roadshow dari satu sekolah ke sekolah lainnya ,dari satu kampus ke kampus lainnya, karena selain sebagai penulis saya membuka yayasan SyarifahAliyyahShihab Foundation / SAS Foundation. Yayasan ini bergerak di bidang lembaga pelatihan gratis dansetiap bulannya selaluada program – program yang kami rancang guna memajukan pendidikan di Indonesia khususnya bagi kalangan remaja. Saya blasteran Arab – Belanda, di keluarga arab yang biasanya begitu fanatic tetapi beda dengan keluarga saya. Papa saya yang Arab – Belanda tidak pernah memaksakan anak – anak wanitanya harus berhijab. Karena papa saya bilang hijab itu harus mulai dari Hati bukan karena paksaan orang lain. Dan mama saya yang Arab asli adalah orang yang sangat fleksibel.Sejak kecil saya dibiasakan mengikuti berbagai kegiatan lomba‘ les sehingga saya terbiasa untuk jadi anak yang super aktif. Haid pertama saya ketika kelas dua SMP, harusnya sudah merupakan kewajiban bagi setiap wanita muslim untuk memakai hijab. Tetapi saya masih belum memakai hijab, hingga saya SMU saya sibuk les modeling ‘ acting bahkan DJ. Hah …DJ? Yah saya senang music house remix sehingga saya penasaran bagaimana caranya jadi DJ dan les DJ walaupun gak pernah sampenge –DJ di club. Hehe…Pada saat saya lulus SMU papa saya memanggil saya , agar saya mau masuk pesantren. What? Pesantren?Katro & jadul bgtkan! Cita – cita sayaadalah ingin jadi model atau DJ internasional.Tapikenapa harus masuk pesantren? Papa saya bilang“ Saya harus belajar AKHLAK!” . Terbesit dalam hati saya, memangnya saya gak punya akhlak? Maksud papa saya ternyata untuk mendalami ilmu agama lebih jauh lagi. Akhirnya saya nurut dengan papa dan masuk kepesantren. Di pesantren ini saya pertama kali pakai hijab untuk selamanya & bahkan saya pakai gamis / abayya, dua minggu di pesantren saya sudah mau pakai CADAR. Tetapi papa saya melarang karena takutnya sudah pakai cadar saya nanti malah mau buka cadar. Dan papa saya bilang bahwa“ Keimanan seseorang itu ada tingkatannya, jika pun ingin memakai cadar nanti tunggu saatnya saya sudah benar – benar matang dalam ilmu agama. Karena yang paling penting adalah Hijab pin hatimu agar jauh dari penyakit hati!” Dan ALHAMDULILLAH, ALLAH SWT selalu menyayangi saya hingga saya diberikan keistiqamahan untukmemakai hijab hingga saat ini dan semoga ALLAH SWT meneguhkan hati saya selamanya….

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline