Dalam sepi, ku dengar bisikan angin,
Membawa harap yang hilang di tengah lautan,
Luka yang dulu terasa dalam, kini samar,
Menjadi riak kecil, tak lagi memukul karang.
Waktu melangkah, meski lambat terasa,
Menyulam pelipur di sela rasa lara,
Tangis yang pernah memenuhi malam,
Kini berganti senyum, meski perlahan.
Bukan lenyap begitu saja,
Namun luka diajak berdamai dengan waktu,
Pelipur datang seperti embun pagi,
Mendinginkan hati yang merindu kehangatan lagi.
Seiring matahari terbit di ufuk sana,
Pelipur lara datang, membawa cahaya,
Menuntun jiwa yang pernah terluka,
Menuju hari baru penuh cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H