Lihat ke Halaman Asli

Syarif hidayatullah

TPQ TANGGA LISUNG NW DAN BLOGGER

Pelipur Lara

Diperbarui: 10 September 2024   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam sepi, ku dengar bisikan angin,
Membawa harap yang hilang di tengah lautan,
Luka yang dulu terasa dalam, kini samar,
Menjadi riak kecil, tak lagi memukul karang.

Waktu melangkah, meski lambat terasa,
Menyulam pelipur di sela rasa lara,
Tangis yang pernah memenuhi malam,
Kini berganti senyum, meski perlahan.

Bukan lenyap begitu saja,
Namun luka diajak berdamai dengan waktu,
Pelipur datang seperti embun pagi,
Mendinginkan hati yang merindu kehangatan lagi.

Seiring matahari terbit di ufuk sana,
Pelipur lara datang, membawa cahaya,
Menuntun jiwa yang pernah terluka,
Menuju hari baru penuh cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline