Dunia Semakin Aneh
Dunia ini semakin aneh, begitu banyak teka-teki,
Langit tak lagi biru, bintang-bintang pun sembunyi.
Rasanya waktu berlari tanpa arah yang pasti,
Kebenaran terombang-ambing, terhanyut dalam ilusi.
Mereka berbicara tentang cinta, namun dengan hati yang beku,
Menggapai mimpi yang pudar, di tengah riuhnya waktu.
Di sudut-sudut kota, ada tawa yang asing,
Seperti bayang-bayang malam, yang datang tanpa diundang.
Aku melihat mereka berlari, mengejar bayang-bayang tak nyata,
Tertawa dalam kegetiran, menangis tanpa suara.
Di mana hati nurani, di mana jiwa yang murni?
Dunia semakin aneh, penuh tanya yang tak terjawab lagi.
Angin pun berbisik, membawa kabar yang sunyi,
Tentang harapan yang hilang, tentang mimpi yang tak bertepi.
Tapi di balik keanehan, ada cinta yang masih setia,
Menunggu hari esok, dengan doa dan percaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H