Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Filosofi Driver Motor Baca, Jangan Menggotong-gotong Beban yang Berat

Diperbarui: 15 Januari 2025   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Driver motor baca keliling (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Mungkin, kita pernah melihat orang-orang lain yang hidupnya asyik-asyik aja. Kelihatan hidupnya enteng aja, semuanya dijalani dengan santai. Kerjanya lancar, aktivitas sosialnya jalan. Makannya nggak banyak larangan, tidurnya nyenyak. Gembira walau nggak harus banyak ketawa. Seolah-olah, hidupnya tanpa beban. Tenang dan asyik-asyiknya. Itu semua bukan berarti hidup mereka tanpa masalah. 

Bila kita percaya dan yakin. Nggak ada manusia tanpa masalah di muka bumi. Setiap orang punya masalah. Kita punya masalah. Maka mereka yang terlihat asyik-asyik aja pun punya masalah. Kan katanya, nggak manusia yang sempurna. Bila salah aja punya, apalagi masalah. Pasti ada dan selalu ada. 

Tapi kenapa mereka bisa tenang, bisa asyik-asyik aja? Banyak orang nggak tahu. Mereka terlihat asyik dan tenang karena mereka tidak menggotong-gotong beban yang memberatkan hati. Tidak gelisah dengan masalahnya. Mereka tahu cara menghadapi masalah, tidak berkeluh-kesah. Apalagi curcol ke orang lain yang juga bermasalah. 

Mereka asyik dan rileks dalam menyikapi masalah. Kok bisa dan gimana caranya?

1. Karena mereka sudah tidak punya dendam lagi, tidak ada benci yang perlu ditabur.

2. Karena mereka sudah dari lama menerima diri mereka apa adanya, tanpa obsesi yang berlebihan.

3. Mereka tidak lagi menyimpan iri hati terhadap orang lain yang terlihat lebih glowing dan gemerlap.

4. Mereka pun sudah selesai dengan masa lalu dan trauma-traumanya.

5. Mereka sudah melepaskan tuntutan kepada orang lain, untuk memperlakukan mereka dengan cara tertentu.

6. Mereka juga sudah kelar dengan dirinya sendiri, selalu ikhlas atas setiap keadaan.

7. Dan mereka sudah membuka mata batinnya sehingga mampu melihat bahwa hidup ini adalah anugerah yang tidak berkesudahan, yang tidak bisa lain, selain disikapi dengan menikmati dan mensyukurinya sepenuh hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline