Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Sah, Badan Bahasa Gelontorkan Banpem Rp 50 Juta per Komunitas Literasi di Indonesia

Diperbarui: 30 Agustus 2024   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Tuntas sudah, selama 4 hari 3 malam (27-30 Agustus 2024), pembekalan 340 komunitas penggerak literasi dari seluruh Indonesia di Hotel Sultan Jakarta. Atas inisiasi Badan Bahasa Kemdikbud RI, ke-340 komunitas literasi menjadi penerima Bantuan Pemerintah (Banpem) untuk Komunitas Penggerak Literasi tahun 2024 setelah menandatangani PKS dan kuitansi tunai seberapa Rp. 50 juta per komunitas.

Ditutup oleh Hafidz Muksin (Plt. Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Bahasa), Banpem Komunitas Literasi ini diharapkan bisa memperkuat peran taman bacaan dan komunitas literasi dalam menjalankan program literasi dan aktivitas baca-tulis di tengah masyarakat. Tentu, sesuai proposal dan anggaran yang diberikan pemerintah secara tepat dan benar. Maka sah, tiap komunitas literasi yang terseleksi menerima Rp. 50 juta Banpem Komunitas Penggerak Literasi tahun 2024 dari Badan Bahasa Kemdikbud RI.

"Banpem Komunitas Literasi 2024 ini dianggarkan pemerintah melalui Badan Bahasa. Kami tahu para pegiat literasi sudah berkiprah dari hati, apapun kondisinya. Karena itu gunakan dana Banpem ini untuk memberi dampak positif yang lebih besar dari taman bacaan dan literasi kepada masyarakat. Selamat buat 340 penerima Banpem Komunitas Penggerak Literasi tahun 2024 ini" ujar Hafidz Muksin dalam sambutan penutupnya diiringi lagu "Bagimu Negeri" secara bersama-sama.

Badan Bahasa menyebut, ada 1.344 komunitas literasi yang mendaftar Banpem literasi ini. Namun yang memenuhi kualifikasi mencapai 846 komunitas dan setelah melalui proses seleksi dan penyaringan, ada 340 komunitas penggerak literasi dari 38 provinsi di Indonesia yang berhak menerima Banpem Literasi 2024. Harapannya, penerima Banpem literasi ini mampu menjadi agen literasi yang memprovokasi atau meningkatkan dapat literasi terhadap budaya baca tulis dan peradaban masyarakat di daerahnya masing-masing. Berjuang untuk kegemaran membaca, menulis dan literasi masyarakat.

Syarifudin Yunus, Ketua TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor sebagai salah satu penerima dari 340 Banpem Komunitas Penggerak Literasi 2024 ini merasa bersyukur atas inistif Badan Bahasa Kemdikbud yang telah menggelontorkan Rp. 17 milyar untuk pengembangan literasi di bumi Indonesia. Banpem ini pasti menjadi energi baru pegiat literasi untuk berkiprah untuk anak-anak dan masyarakat Indonesia melalui literasi dan taman bacaan.

"Terima kasih Badan Bahasa Kemdikbud RI atas program keren untuk literasi ini, Banpem Komunitas Penggerak Literasi 2024. Semoga terus berlanjut di tahun depan, agar teman-teman pegiat literasi yang lain di daerah lainnya bisa meraihnya. Banpem ini jadi bukti negara hadir untuk literasi dan taman bacaan. Kami akan terus berkiprah untuk penguatan literasi masyarakat Indonesia" ujar Syarifudin Yunus yaang sudah berkiprah langsung selama 7 tahun sejak mendirikan TBM Lentera Pustaka yang mengawalinya dari teras dan garasi mobil.

Memang berkiprah di literasi dan taman bacaan tidak mudah. Butuh komitmen dan konsistensi dari pegiat literasi dan relawannya. Namun, Banpem Komunitas Penggerak Literasi tahun 2024 dari Badan Bahasa ini menegaskan bahwa kiprah sosial yang datang dari hati dan atas niat baik pada akhirnya akan menghasilkan praktik baik literasi dan taman bacaan yang patut diapresiasi oleh masyarakat dan negara.

Tiap orang punya cara sendiri untuk berkontribusi kepada masyarakat. Ada yang membangun rumah ibadah atau jembatan. Tapi pegiat literasi memilih berkiprah di taman bacaan dan literasi. Untuk membangun "warisan" literasi dalam menumbuhkan dan menggiatkan minat baca tulis masyarakat, di samping membangun cinta literasi sebagai bagian gerakan literasi nasional.

Pesan moral dari Banpem Komunitas Penggerak Literasi adalah apapun tantangan dan kendala yang dihadapi saat berliterasi, teruslah jaga api semangat dan praktik baik yang sudah dibangun. Fokus pada perbuatan baik dan manfaat yang ditebarkan untuk umat. Bila ada orang lain yang melempar batu saat kita berliterasi, jangan pernah membalas. Tapi cukup kumpulkan dan koleksi batu-batu itu untuk membangun "kerajaan" taman bacaan dan literasi yang lebih baik, lebih berkualitas. Salam literasi #BanpemLiterasi #BanpemKomunitasLiterasi #BanpemBadanBahasa #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline