Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

City Tour Umroh, Melancong ke Masjid Quba Terdampar di Jabal Uhud

Diperbarui: 17 April 2024   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi

Sebagai bagian napak tilas sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW, rombongan Umroh Syawal kloter 189 Alhijaz melakukan "city tour Madinah" ke Masjid Quba, Jabal Uhud, dan kebun kurma sambil melewati masjid qiblatain. Karena sejarah bagi siapapun bukanlah beban ingatan melainkan penerangan jiwa.

Diawali kunjungan ke Masjid Quba sebagai masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW pada tahun 622 Masehi, jamaah umroh menjadi paham bahwa Masjid Quba adalah masjid yang dibangun atas dasar takwa. Karena itu Rasulullah SAW bersabda, "Shalat di Masjid Quba', (pahalanya) seperti umrah."(HR. Tirmidzi, no. 324 dan Ibnu Majah, no. 1411). 

Alhamdulillah, saya bisa sholat 8 rakaat (2 tahiyatul masjid, 4 Dhuha, 2 mutlak), berarti setara 4 kali umroh. Dari Masjid Quba, siapapun bisa belajar akan pentingnya berjuang seperti yang dilakukan Rasulullah, di samping tetap sabar dalam meniti jalan perjuangan di mana pun.

Selanjutnya, jamaah umroh pun mengunjungi Jabal Uhud. Sebuah gunung di utara Madinah dengan ketinggian sekitar 1077 meter, yang menjadi lokasi pertempuran kedua antara Rasulullah bersama para sahabat melawan pasukan kafir Quraisy Mekah. Saat itu, kaum muslimin yang berjumlah 1.000 pasukan dari Madinah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad "bertempur" habis-habisan melawan 3.000 pasukan kaum kafir yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Sayidina Hamzah, paman nabi tewas dalam perang Uhud ini.

Selanjutnya, jamaah umroh Syawal Alhijaz pun menikmati "surga belanja kurma" di kebun kurma sambil berbelanja pakaian dan menikmati bakso ala Madinah. City tour ini pun menjadi penutup aktivitas umroh di Madinah, karena esok Kamis (18/4/2024), semua jamaah akan bergerak ke Mekah untuk melakukan thawaf dan rukun umroh yang harus dipenuhi. Tentu dengan segala khidmat dan Istiqomah. Sebuah proses penyerahan diri kepada Allah SWT. Semoga pula segalanya berjalan lancar dan jamaah umroh sehat wal afiat.

 

Sejarah memang cuma masa lalu. Tapi karena sejarah, kita bisa mengambil pelajaran berharga untuk masa depan. Maka jangan pernah hidup di masa lalu. Cukup kenali sejarahnya, karena sejarah-lah yang membuat kita menjadi seperti sekarang. Sejarah pula yang mengingatkan siapa kita dan mau ke mana kita pergi? Salam literasi #UmrohSyawal #CatatanUmroh #TBMLenteraPustaka 

Sumber: Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline