Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Catatan Umroh, Dari Raudhah ke Masjid Ghamamah dan Pemakaman Baqi

Diperbarui: 17 April 2024   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi

Hari ini rombongan Umroh Syawal kloter 189 AlHijaz Indo Wisata melakukan ibadah ke Raudhah, tempat dikabulkannya doa-doa yang dipanjatkan (16/4/2024). Dipimpin Ust Muhammad sebagai muthowif, rombongan wanita ke Raudhah pagi hari pukul 07.00 dan laki-laki pukul 11.00 waktu Madinah. Selain bermunajat khusus di Raudhah, rombongan pun sekaligus mengirimkan doa kepada Nabi Muhammad SAW, manusia kesayangan Allah SWT. Sebagai sebab umat muslim selalu ingin berkunjung ke Madinah dan Makkah. 

Secara tertib, rombongan berangkat ke Raudhah sesuai antrean dan penuh semangat untuk berdoa di Raudhah. Lalu menjalankan ibadah sholat Zuhur. Memang, jamaah umroh sejatinya hanya mengoptimalkan ibadah kepada Allah SWT. Karena sholat di masjid Nabawi, pahalanya 1000 kali lipat dari masjid lainnya. 

Para pencari Tuhan, bukan sinetron di TV. Melainkan kumpulan orang-orang yang ingin selalu dekat dengan-Nya. Bukan karena kehilangan-Nya. Pencari Tuhan sangat paham, hidup di dunia ini hanya sementara. Karenanya, manusia bukan. Apa-apa dan bukan siapa-siapa. Selain hanya hamba-Nya, yang diberi kesempatan untuk beribadah selagi masih ada di dunia. Sebagai bekal menuju akhirat. 

Masih ingin mencari Tuhan? Di sore hari pun, rombongan Umroh Syawal kloter 189 mengunjungi tempat bersejarah sekitar Masjid Nabawi. Yaitu 1) Masjid Ghamamah,b salah satu masjid yang memiliki sejarah penting bagi umat Islam, yang dulunya pernah dipakai area Rasulullah SAW dan para sahabatnya untuk menunaikan sholat Idul Fitri, Idul Adha, dan sholat Istiqa' (sholat untuk meminta hujan). 

Lalu 2) masjid Abu Bakar Asshidq, salah satu tempat yang pernah digunakan untuk shalat 'Id oleh Rasulullah dan Abu Bakar Shiddiq, kemudian nama masjid ini pun dinisbahkan kepadanya. Dan terakhir ke pemakaman Baqi, tempat pemakaman spesial di hati Nabi yang menjadi tempat makam bagi para istri Nabi dan para sahabat seperjuangannya.

Hikmahnya adalah para pencari Tuhan sangat sadar. Bahwa  kematian tidak mengenal usia, waktu ataupun penyakit. Mati pun tidak kenal kondisi lapang dan sempit. Asal "jatahnya" tiba terjadilah. Hanya seberapa siap kita untuk mati? Sepulang dari Raudhah, para pencari Tuhan semakin tersadarkan. Bahwa manusia harus ingat mati, bukan untuk takut. Tapi untuk mempersiapkan diri dan sebagai bekal ke akhirat. Karenanya sebelum kematian tiba, kita harus:

1. Segera bertaubat, memohon ampunan-Nya.

2. Hati qanaah, yang puas dan bersyukur atas apa yang dimiliki

3. Giat ibadah.

Tentu diimbangi dengan sikap sabar dan syukur di segala keadaan. Berdoa di Raudhah, sholat di masjid Nabawi, hingga umroh kelak di Ka'bah selalu mengajarkan kepada kita. Apapun dan urusan apapun, hendaknya manusia harus selalu ikhlas dan ikhlas. Baik terhadap takdir maupun nasib.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline