Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Bersikap Merasa Cukup, Bukan Terlihat Kaya tapi Memaksa

Diperbarui: 15 Februari 2024   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi

Pilpres sudah berakhir, tinggal menunggu pengumuman resmi KPU. Cukuplah sudah urusan politik. Mari kita kembali ke kehidupan nyata. Jangan terlalu nafsu, jangan pula terjebak euforia kesenangan yang belum tentu bermanfaat untuk orang lain. Tetaplah rendah hati dan sederhana, selalu merasa cukup atas apa yang ada.

Sekarang ini, banyak orang kok susah merasa cukup. Hampir tidak mau lagi hidup sederhana. Ingin tampil wah, ingin bergaya hidup. Lalu semua jadi dipaksakan. Memaksa diri biar dibilang keren. Sampai-sampai ada orang yang menjual tanah punya orang lain. Kasihan sekali nanti harus mempertanggungjawabkannya. Maka penting bersikap merasa cukup alias qona'ah.

Bersikap qona'ah, yaitu merasa cukup dengan apa yang telah Allah SWT berikanm Merasa cukup bukan malas tapi berani mensyukuri apa yang ada. Sambil tetap ulet dan bekerja keras. Banyak rezeki bersyukur, sedikit pun bersyukur. Selalu menerima dan mencukupkan atas pemberian Allah Yang Maha Pemurah, sehingga hati dan pikirannya tenang. Bukan selalu mengurusi hidup orang lain apalagi meremehkan dan merugikan orang lain.

Rasulullah SAW bersabda,V"Sungguh bahagia, seseorang yang masuk Islam, rezekinya cukup, dan Allah menjadikan dia merasa qona'ah dengan apa yang Allah anugerahkan kepadanya." (HR. Muslim, no. 1054). Rezeki yang datang disyukuri. Seberapa pun didapat, tetap disyukuri dan dicukupkan. Sambil berucap Alhamdulillah.

Bersikap merasa cukup atau qonaa'ah itulah yang ditanamkan pegiat literasi dalam kiprahnya di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka Bogor. Selalu merasa cukup dan mensyukuri apa yang ada sambil tetap berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama. Membimbing anak-anak yang membaca, mengajar kaum buta huruf, mengajar calistung anak-anak kelas prasekolah, menyantuni anak-anak yatim dan kaum jompo binaan, hingga menjalankan aktivitas motor baca keliling ke kampung-kampung. Apapun tantangan dan kendalanya tetap ikhtiar dan merasa cukup saja. Tidak lebih tidak kurang asal tetap ikhtiar yang baik.

Selalu merasa cukup itulah sumber hidup sederhana. Hidup yang bersahaja, tidak berlebihan. Merasa cukup untuk segala sesuatu, tidak selalu mendongak atau melihat ke atas. Apalagi sampai merugikan orang lain. Hidup merasa cukup berarti mensyukuri dan menikmati apa yang ada, tidak banyak mengeluh. 

Tidak banyak drama yang mengintimidasi orang lain. Dan jangan pernah malu hidup sederhana. Tapi malulah ketika hidup terlihat kaya tapi memaksa.

Kadang ada benarnya, untuk menjadi lebih kaya, lebih bahagia, dan lebih bebas yang perlu dilakukan adalah hidup sederhana dan menginginkan apapun lebih sedikit. Jangan pengen begini pengen begitu tapi aslinya pengangguran atau tidak ada apa-apanya. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline