Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Tradisi Ngaji Bareng Anak Yatim dan Kaum Jompo di Taman Bacaan

Diperbarui: 27 Januari 2024   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Salah satu tradisi yang selalu dipelihara di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Sakak Bogro adalah mengaji bersama anak-anak yatim dan kaum jompo binaan sebulan sekali. Saat ini TBM Lentera Pustaka memiliki 14 anak yatim dan 12 jompo binaan yang setiap bulannya disantuni. Seperti yang terjadi pada Sabtu (27/1/2024) digelar Pengajian Bulanan Yatim dan Jompo Binaan yang dipimpin langsung Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka.

Tradisi ngaji bareng anak yatim dan kaum jompo sudah berlanhgsung sejak TBM Lentera Pustaka berdiri di tahun 2017. Selain mengaji dan tahlil, anak-anak yatim dan kaum jompo berdoa bersama untuk orang tua atau kakek nenek yang telah berpulang ke rahmatullah. Sambil mendapat nasihat dari Pendiri TBM Lentera Pustaka akan pentingnya membaca buku dan pendidikan lanjut. Ngaji bareng anak yatim dan jompo di TBM Lentera Pustaka ini sudah menjadi tradisi. Selain menjadikan taman bacaan sebagai ladang amal, sekaligus menggapai berkah Allah SWT melalui perbuatan baik yang ditebarkan.

Terlepas dari kegiatan membaca buku, TBM Lentera Pustaka memiliki komitmen besar untuk teta[ peduli dan perhatian terhadap anak-anak yatim dan kaum jompo. Sebuah perhatian terhadap anak-anak yang ditinggal ayahnya, termasuk kaum jompo yang mungkin sudah tidak diperhatikan lagi. Hanya untuk menyenangkan hati anak-anak yatim dan kaum jompo. Rasulullah SAW mengajarkan,"Usaplah kepala anak yatim..." (HR Ahmad) sebagai salah satu wujud dari memuliakan mereka.

Melalui pengajian bulanan yatim binaan dan kaum jompo, Pendiri TBM Lentera Pustaka bersama kawan-kawan baiknya selalu menyisihkan sebagian rezeki sebagai sedekah yang diberikan kepada anak-anak yatim dan kaum jompo secara rutin. Dan alhamdulillah, tradisi ini terus berjalan dan tergolong dimudahkan Allah SWT. Sebagai cara sederhana untuk memuliakan anak yati dan kaum jompo sambil bercengkrama untuk menghibur mereka. "Barangsiapa meletakkan tangannya di atas kepala anak yatim dengan penuh kasih sayang maka Allah akan menuliskan kebaikan pada setiap helai rambut yang disentuh tangannya." (HR Ahmad, ath-Thabrani, Ibnu Hibban)

Ngaji bareng anak yatim dan jompo adalah perbuatan baik. Insya Allah mampu menjadi cara jitu untuk memudahkan kesulitan atau cobaan sekalipun. Mampu mengganti pikiran negatif menjadi kebiasaan yang positif. Karena kebiasaan baik, Insya Allah menjadi kunci dari keberkahan hidup dan kemudahan dalam segala urusan. Karena sejatinya tiap orang pasti sama, yang membedakan adalah kebiasaannya. Kebiasaan atau tradisi itulah yang menjadi pembeda tempat hidup, karier, berkah, dan kesehatan.

Hingga akhirnya kebiasaan baik akan berubah menjadi karakter. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline