Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Targetkan Bikin Buku Santri, SMA TQT Madinatul Quran Gelar Workshop Menulis Lanjutan

Diperbarui: 17 Oktober 2023   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: SMA TQT Madinatul Quran

Sebagai ikhtiar meningkatkan kompetensi literasi dan menulis, SMA TQT Madinatul Quran Depok menggelar "workshop menulis lanjutan" yang diikuti 35 siswa kelas XI dengan menghadirkan narasumber Syarifudin Yunus, M.Pd (Penulis, Dosen Unindra, dan Pendiri TBM Lentera Pustaka). Dibuka oleh Ust Ayat Bahrul. M.Pd.I (Direktur Yayasan Madinatul Qur'an Depok) didampingi Muhamad Azis S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia).

"Alhamdulillah, hari ini kitab isa gelar lagi workshop menulis lanjutan. Agar para santri punya kompetensi menulis yang lebih baik. Insya Allah bermanfaat untuk kuliah dan membiasakan menulis. Targetnya nanti dari kelas ini akan terbit satu buku tentang santri. Agar karya kitab isa abadi melalui tulisan"" ujar Ust Ayat Bahrul. M.Pd.I saat membuka acara workshop.

Bertajuk "Pentingnya Kreativitas dalam Menulis", Syarifudin Yunus dalam pemaparannya memberikan tips dan praktik penulisan yang mudah berbasis kreativitas. Agar nantinya, para santri mampu menghasilkan karya tulisan yang berbeda, baik dari cara berpikirnya, perilakunya, dan suasana batinnya sehingga bisa menghasilkan karya yang beda pula.Karena itu, untuk bisa menulis lebih baik. Setiap penulis harus dibekali kemampuan kemampuan berpikir kritis dan kepekaan emosi sehingga bisa memancing daya imajinasi yang optimal. Dan semua ide gagasan bisa dituangkan ke dalam tulisan yang eksrepsif.

Untuk itu, resep menulis yang paling sederhana adalah jadikan 1) pengetahuan,2) pengalaman, dan 3) perasaan untuk dituliskan, sekecil apapun. Sebagai generasi cerdas dan ber-akhlak Islami, maka para santri diimbau untuk lebih banyak praktik menulis yang bertumpu pada 5 (lima) prinsip, yaitu: 1) menulis dari sekarang, 2) menulis yang banyak, 3) menulis sebagai kebiasaan, 4) menulis dengan tujuan, dan 5) menulis hingga tuntas, termasuk cara mengembangkan tulisan.

"Saya bangga bisa berbagi cara dan inspirasi untuk menulis kepada para santri tahfizh Al Quran. SMA TQT Madinatul Quran ini sangat gigih memperkuat budaya literasi dan kemampuan santri dalam menulis. Teruskan dan Insya Allah karyanya bisa dibukukan lagi nanti. " ujar Syarifudin Yunus di sela pemaparannya.

Melalui pelatihan menulis ini, nantinya, Santri kelas XI diajak membuat tulisan tentang santri dan akan diterbitkan bertepatan dengan Hari Guru, 25 November 2023 nanti. Buku tersebut pun akan jadi bukti proses menulis dan literasi yang dilakukan siswa SMA TQT Madinatul Quran sekaligus menjadi rekam jejak positif para santri dalam penulisan. Pelatihan menulis yang berlangsung selama 2 jam ini pun mendapat sambutan antusias siswa, dengan pertanyaan yang disajikan.

Maka menulislah dengan senang atas apa yang dialami, dirasakan atau diketahui. Agar menulis menjadi lebih gampang di ekspresikan. Karena scripta manent verba volant, yang tertulis akan abadi dan yang terucap akan hilang. Allahu Akbar #SMATahfizhMadinaturQuran #LiterasiSekolah #PelatihanMenulis

Sumber: SMA TQT Madinatul Quran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline