Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Salah Bila Kecewa lalu Marah, Justru Itu Kode Cinta-Nya

Diperbarui: 7 Agustus 2023   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Ada banyak pelajaran dari literasi kehidupan. Bahwa hidup siapapun tidak selalu mulus. Selalu ada duka, ada derita, ada kehilangan, ada gelisah, ada tantangan, dan selalu ada banyak hal yang tidak sesuai harapan. Awalnya, kita mengira hal-hal itu dianggap masalah. Ternyata, itu salah. Justru keadaan yang tidak enak itu menjadi "kode cinta" dari Allah SWT. Tentang adanya ujian dan cobaan pada setiap orang. Untuk muhasabah dan memperbaiki diri sekalipun kadang menyakitkan.

Ibarat cinta seorang ibu kepada anaknya. Seringklai sang ibu menyiapkan makanan sehat untuk anaknya meski si anak tidak suka. Karena anak di zaman begini tergolong "generasi micin" lebih suka makanan yang tidak sehat. Namun, sang ibu tidak pernah lelah menyuguhkan makanan sehatnya. Sekaligus merayu si anak untuk memakannya karena penting untuk masa depan buah hatinya.

Tentu saja, sang ibu sangat bahagia bila si anak bersedia makan "makanan sehat" buatannya.  Saking bahagianya, sang ibu pasti akan menyiapkan makanan-makanan sehat lainnya bahkan hadiah lain yang disukai si anak. Begitulah kita memperlakukan Allah SWT seperti si anak kepada ibunya. Kita disuguhkan kode cinta-Nya (makanan sehat) namun kita lebih memilih makanan lain (cara lain) yang justru berdampak buruk untuk masa depan kita.

Begitu pula di taman bacaan, seringkali ujian dan cobaan datang. Mulai dari fasilitas yang dirusak orang. Motor baca yang mau dicuri. Hingga sikap apatis dan cuek untuk menyuruh anaknya membaca buku. Bikin kecewa, kesal, dan hampir putus asa. Kok ada tempat perbuatan baik seperti taman bacaan "dimusuhi". Apa sudah sebegitunya orang buta hati, buta pikiran? Begitulah yang terjadi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Bukan hanya berjuang untuk tegaknya giat membaca anak-anak usia sekolah dan warga. Tapi harus berjibaku dengan oknum-oknum yang tidak suka bahkan benci kepada taman bacaan. Ternyata, itu semua "kode cinta-Nya" kepada taman bacaan.

 Maka siapapun dan apapun, ketika menerima kode cinta-Nya dengan penuh sabar dan suka cita maka Sang Pengirim Kode akan memberikan banyak hal yang kita panjatkan. Semakin ditambah berkahnya, dimudahkan urusannya. Sebaliknya, bila kita marah, uring-uringan, kecewa, dan mengeluh atas kode cinta-Nya maka boleh jadi itulah penghalang dikabulkanya segala doa dan pinta kita. Sebuah kode cinta yang unik memang hanya milik-Nya.

Bila kecewa pantas marah dan kecewa. Bila pengen punya uang harus kerja keras. Bila pengen kaya perlu berbisnis. Ternyata bukan begitu kata Al Quran. Justru untuk mendapat kode cinta-Nya, siapapun disuruh untuk bertakwa. Perbaiki terus hubungan dengan Sang Pencipta. Selau tunduk dan patuh sambil mendekatkan diri kepada-Nya. Niat yang baik, baguskan ikhtiar dan perbanyak doa. Insya Allah, Allah SWT akan selalu melimpahkan karunia-Nya, di samping menambah rezeki dan mempermudah segala urusan kita. 

Jadi, perbaiki terus hubungan dengan Sang Pencipta, di mana pun dan untuk urusan apapun.  Karena ketika kode cinta-Nya datang, maka akan hadi anugerah terbesar yaitu 1) jalan keluar dan 2) rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Berkat sikap Ikhlas, sabar, dan syukur untuk tetap berada di jalan-Nya. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline