Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Jangan Beri Aku Cinta, Buku Antologi Cerpen "Mario Si Anak Pejabat"

Diperbarui: 19 April 2023   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: LovRinz Publishing

JANGAN BERI AKU CINTA (Buku Baru)

Bagai ikan yang hidup di air. Kata banyak orang, siapapun pasti hidup dengan cinta. Wajar, nggak sedikit orang percaya cinta seperti "agama". Apalagi digelimangi harta dan uang. Hingga lupa, bahwa cinta juga punya kuku-kuku yang runcing. Sering menusuk dan menikam bak pisau kematian. Saat cinta berangkat tidur, duka pun berangkat hancur. Jangan beri aku cinta!

Terinpsirasi dari kasus Mario Dandy yang menganiaya David Ozora yang viral dan jadi petaka "kaum pamer" di publik. Insya Allah, buku baru Antologi Cukstaw Cerpen "Mario, Si Anak Pejabat' siap terbit Sabtu, 6 Mei 2023. Sebuah buku fiksi cerpen "hasil kuliah menulis kreatif" karya mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI bersama dosen pengampunya.

Cerita realitas yang diubah menjadi khayalan, sebuah cara beda dalam menulis. Sebagai bukti mahasiswa telah "berproses" dalam mempelajari, mencipta, dan menerbitkan karyanya sendiri. Belajar menulis yang nggak dibatasi ruang kelas. Menulis yang bukan pelajaran tapi perbuatan. Menulis bukan lagi teori tapi praktik.

Diterbitkan oleh LovRinz Publishing, Antologi Cukstaw Cerpen "Mario, Si Anak Pejabat" hanya ingin memberi pesan. Saat kekerasan jadi pilihan, maka dunia menjadi penjaranya. Sekaligus otokritik buat mereka yang percaya omongan. Tanpa bisa membuktikan kebenarannya. Ketika banyak anak manusia hidup dalam tipuan dunia. Terbuai godaan setan dan rekan-rekannya. Mau sampai kapan begitu?

Siapa yang menanam pasti akan memanennya sendiri. Saat kekerasan jadi pilihan, maka dunia menjadi penjaranya. Saat omongan kosong jadi kebenaran, maka realitas jadi lawannya.

Buku baru "Mario, Si Anak Pejabat" adalah bukti. Bahwa menulis harus dimulai dan berakhir dari yang tertulis. Jangan beri aku cinta. Tapi beri aku buku. Salam literasi!

Sumber: Unindra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline