Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

3 Sifat Tulisan Kreatif, Menulis Itu Perbuatan Bukan Pelajaran

Diperbarui: 18 Maret 2023   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi

Banyak yang bertanya, apa itu menulis kreatif?

Saya selalu menjawab, menulis kreatif bukan hanya proses menulis berbasis daya cipta dan imajinasi. Tapi menulis keratif adalah proses untuk membangun kemauan menulis. Menulis untuk berkarya. Itu berarti, menulis kreatif tidak cukup hanya dipahami menulis untuk sastra seperti puisi, cerpen, novel, dan sebagainya. Tapi lebih dari itu, menulis kreatif sangat membutuhkan kompetensi. Seseorang yang kompeten atau mampu menuangkan ide dan gagassan secara tertulis dengan baik dan menarik.

Menulis kreatif, tentu berbeda dengan menulis ilmiah. Berbeda pula dengan menulis untuk jurnalistik, menulis untuk keperluan akademik atau bisnis. Maka menulis kreatif dapat disebut menulis dengan cara beda. Cara "beda" inilah yang menjadi kekuatan utama menulis kreatif. Setidaknya ada 4 (empat) ciri pembeda karya menulis kreatif, yaitu 1) pikirannya yang beda dalam menghasilkan karya, 2) perilakunya yang beda di saat menulis, 3) batinnya yang beda jadi latyar bekakang lahirnya sebuah tulisan, dan 4) karya dari menulis kreatif yang memang beda dari lainnya. 

Menulis kreatif adalah proses. Sebuah proses menuangkan ide dan gagasan yang bertumpu pada pengembangan daya cipta dan ekspresi pribadi dalam bentuk tulisan yang baik dan menarik. Ide dan gagasan yang dituliskan melalui cara yang tidak biasa. Sehingga mampu menghasilkan karya cipta yang berbeda, yang tidak hanya baik tetapi juga menarik. Karena itu, menulis kreatif dapat disebut sebagai "kehebatan dalam menuangkan ide dan gagasan".

Setidaknya, ada 3 (tiga) sifat tulisan kreatif yang menjadi pegangan. Siapapun yang mau berkecimpung dalam menulis kreatif harus memperhatikan tiga sifat tulisan kreatif, yaitu:

1. Imajinatif, tulisan yang menekankan pada daya khayal penulis.

2. Ekspresif, tulisan yang menekankan pada ekspresi penulis.

3. Apresiatif, tulisan yang menekankan pada kesengajaan penulis dalam menyenangi dan menikmati ide ceritanya.

Atas dasar itu, ide cerita menulis kreatif tidak melulu fiksi. Karena memang tidak ada cerita yang 100% fiksi. Semua cerita pasti ter-inspirasi dari realitas kehidupan yang terjadi. Maka sumber penciptaan karya kreatif pada dasarnya adalah kehidupan manusia itu sendiri.

Sumber: Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline