Banyak orang merasa gundah setelah memasuki masa tua. Rambut yang memutih pun terpaksa disemir. Kulit yang mengeriput pun dibasuh obat glowing. Tua seolah keadaan yang harus dihindari. Selalu terobesesi untuk tampak awet muda. Mungkin, karena usia tua dianggap membuat rapuh secara fisik dan mental. Apa iya begitu?
Banyak yang lupa. Usia tua itu bukan masa muda yang hilang. Melainkan tahapan baru seseorang untuk menuju sikap yang lebih bijak. Berperilaku baik dan bertambahnya komitmen untuk memperbaiki diri. Bahkan usia tua itu pula yang menjadi satu-satunya cara yang tersedia untuk menjalani umur panjang. Karena tidak satupun orang dapat hidup 100 tahun tanpa melewati usia tua. Tua bukan hanya pasti. Tapi tua memang harus dijalani dan dinikmati.
Lalu, kenapa banyak orang ingin merasa awet muda? Untuk apa tetap muda bila tidak mau bekerja keras. Hidup hanya dalam mimpi dan harapan tanpa mau merealisasikannya. Hidup dalam niat tanpa eksekusi. Sementara menjadi tua pun bisa menyenangkan. Rambut memutih namun pemikiran semakin matang. Kulit keriput namun akhlak semakin baik. Langkah semakin lambat namun kepedulian kian menguat. Masa tua yang berpihak pada kebaikan dan kemanfaatan, di mana pun. Lebih baik tua bahagia daripada tetap muda namun merana.
Tua itu bukan dari rambut putih atau kulit keriput. Tua itu pikiran, kreativitas, dan manfaat yang dibawa ke dalam hidup sehari-hari. Berkomitmen kuat menebar kebaikan, menjadikan lebih bermanfaat untuk orang lain. Usia tua yang mampu mengalahkan egoisme bahkan usia itu itu sendiri. Maka tua bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Tua adalah anugerah dan berkah dari Allah SWT. Tua dalam keadaan bersyukur, sabar, dan ikhlas dalam menjalaninya.
Jadi, tidak usah melawan usia tua. Apalagi menahan diri untuk menhadi tua. Karena menjadi tua itu seperti "mendaki gunung". Anda sedikit kehabisan napas, namun berhasil meraih pemandangan yang jauh lebih baik lebih indah. Siapapun bukan makin tua tapi bertambah matang. Bila makin baik dan bijak menyikapi hidup. Sambil menikmati masa sejahtera dan kepedulian pada sesama. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H